Berita Prabumulih
Rutan Prabumulih Beri Pemenuhan Pendidik Kepada Warga Binaan Lewat Kejar Paket A, B dan C
Namun PKBM yang ditujukan untuk kejar Paket A, B dan C, akan difokuskan untuk paket A yakni buta aksara dan belum tamat Sekolah Dasar (SD).
Penulis: Edison | Editor: Slamet Teguh
Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Prabumulih, Sandy Wiguna SKom MSi mengungkapkan pihaknya terus melakukan pemenuhan hak pendidikan terhadap warga binaan melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Tunas Integritas.
Namun PKBM yang ditujukan untuk kejar Paket A, B dan C, akan difokuskan untuk paket A yakni buta aksara dan belum tamat Sekolah Dasar (SD).
Berdasarkan data dari Dapodik ada sebanyak 20 orang yang buta aksara dan tidak tamat SD atau paket A, namun dari pengembangan dan asesmen untuk warga binaan yang masuk Paket B dan C juga banyak.
"Dari pengembangan itu untuk yang putus sekolah di paket B dan C itu cukup banyak, jadi banyak masyarakat kota Prabumulih ini ketika bermasalah hukum justru putus sekolah dan diusia produktif seperti SMP dan SMA," bebernya.
Sedangkan mereka yang putus sekolah untuk kembali melanjutkan setelah keluar, kata Sandy banyak mengalami kendala seperti stigma negatif dari masyarakat dan masalah biaya.
"Selain itu belum tentu diterima oleh sekolah yang dituju, oleh sebab itu PKBM ini betul-betul kalau kita optimalkan bisa membantu mereka. Jadi reintegrasi itu maksimal berjalan, karena kasus pengulangan banyak terjadi di Prabumulih khususnya kasus naroba paling banyak," tuturnya.
Baca juga: 312 Warga Binaan di Rutan Prabumulih Dapat Remisi HUT ke-80 RI, 15 Diantaranya Bisa Langsung Bebas
Baca juga: Kemenkumham Sumsel Resmikan PKBM di Rutan Prabumulih, Penuhi Hak Pendidikan WBP
Sandy juga mengungkapkan untuk PKBM pihaknya juga mengalami kendala kurangnya tenaga pendidik, namun karena pegawai rutan banyak basic lulusan S1 dari kejuruan dan pendidikan maka diberdayakan.
"Tapi pegawai yang jadi asisten pendidik tentu kita berikan pembekalan mulai dari dinas pendidikan, persatuan guru dan dari PKBM yang sudah eksis di Prabumulih," ungkapnya.
Sandy menuturkan untuk PKBM Rutan Prabumulih pertemuannya atau kegiatan belajar mengajarnya dilakukan setiap hari mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Pihaknya juga berharap pemerintah kota Prabumulih dapat memberikan dukungan tenaga pengajar untuk membantu program tersebut.
"Harapan kita kedepan minimal ada dua guru yang betul-betul diberdayakan untuk tunas Integritas ini, jadi dua guru itu bisa mengayomi dan memberikan penguatan kepada pegawai karena sejauh ini hal itu yang belum membuat optimal. Karena banyak guru menyampaikan kendala jauh dan mengajar di PKBM lain," bebernya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
| Pengedar Sabu di Prabumulih Ditangkap Polisi Saat Hendak Transaksi, Sejumlah Barang Bukti Diamankan |
|
|---|
| Pakai Pikap, Warga Muara Enim Curi 4 Sapi di Prabumulih, Ditangkap Polisi Saat Lagi Santai di Rumah |
|
|---|
| Langkah DPRD Upayakan Hak Warga yang Terkena Pembebasan Lahan di Dusun Prabumulih |
|
|---|
| Personel Polres Prabumulih Raih Penghargaan Kapolda Sumsel, Prestasi Ungkap Kasus dan Kinerja Humas |
|
|---|
| Pemkot Prabumulih Buka Lelang Jabatan 10 Kepala OPD, Para ASN Bisa Bersaing Secara Terbuka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.