Kaleidoskop 2016
Februari: Pura-pura Sembuhkan Santet, Mertua Malah Suruh Mandi dan Memperkosanya
Tidak hanya itu, pelaku menyatakan di perut korban terdapat bongkah batu yang hanya bisa dipecah dengan menggunakan sperma SU.
Pemerkosaan akhirnya terjadi setelah pada 16 November SU kembali memandikan korban dan menyedot dengan gaya komat kamit, lalu pelaku yang seperti kerasukan membuka pakaian dan memperkosa sang mantu dari belakang.
Pelaku sempat mencekik leher dan pundak korban, lantaran mengaku dirinya kerasukan jin dan seluruh kemauan harus dituruti.
Dua hari dari peristiwa itu, SU menyatakan korban harus menikahi jin yang merasuk ke dalam dirinya agar sembuh.
Kemudian SU mengajak korban menemui istrinya dan anaknya MWS (suami korban DH-red), lalu menyatakan DH harus menikahi jin di dalam diri pelaku.
Lantaran istri dan anak pelaku tidak mengetahui seperti apa ritual dilakukan, akhirnya hanya bisa menyetujui asal korban sembuh dari penyakit.
Selanjutnya, pelaku SU pada 23 november mengajak DH melakukan ritual menikah dengan jin dan melakukan ritual hubungan badan.
Tidak hanya sampai di situ, SU menyatakan di dalam perut DH ada batu dan hanya bisa dipecah dengan sperma jin yang merasuk ke dalam tubuh SU.
Pemerkosaan tersebut terus berlanjut hingga Februari 2016. Aksi bejat sang mertua terbongkar setelah MWS suami DH mengajak istrinya pindah rumah.
Selanjutnya DH menceritakan ritual dilakukan ayah MWS terhadap dirinya.
Tidak terma dengan hal itu, MWS mengajak DH melapor ke Mapolres Prabumulih, sekitar pukul 01.00 malam dengan nomor LP/B/55/II/2016/SUMSEL/RES PBM.
"Dia (SU-red) mengatakan saya memiliki penyakit dimana di tubuh saya banyak jarum dan bisa sembuh dengan ritual itu, lalu katanya jin minta dan perkosa saya," ungkap korban DH dihadapan polisi.