Pria di OKU Tewas Ditembak Polisi

Kasus Penembakan Pria Diduga ODGJ di OKU Disorot, Polda Sumsel Periksa 3 Anggota Polisi Terlibat

Polda sumsel langsung menerjunkan tim untuk memeriksa tiga anggota polisi Polres OKU yang terlibat dalam kasus

Penulis: Leni Juwita | Editor: Moch Krisna
IST
PENANGKAPAN - Detik-detik Penembakan yang Dilakukan Polisi, Selasa (28/10/2025). Sosok Padly, Ditembak Mati Polisi Saat Akan Ditangkap, Kasus Pengerusakan 2 Pos Polisi di OKU 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Polda sumsel langsung menerjunkan tim untuk memeriksa tiga anggota polisi Polres OKU yang terlibat dalam kasus penembakan terhadap Padly pria diduga alami gangguan jiwa.

Hal tersebut disampaikan Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo SIK MAP saat diwawancarai, Rabu (29/10/2025).

“Komitmen kami akan transparan, terbuka dan terang benderang dalam penanganan kasus tertembaknya Padly bin Indri Kalfi," ujar AKBP Endro.

AKBP Endro menguraikan, tiga anggota polisi bakal diperiksa pihak propam yakni Aiptu DK, BRIPDA AS dan BRIPKA JF.

Ketiganya diperintahkan melakukan penangkapan terhadap Padly yang melakukan pengerusakan fasilitas milik polisi.

Aksi penangkapan tersebut berujung insiden penembakan lantaran pelaku sempat melawan.

Kapolres OKU menyatakan pihaknya akan mendalami informasi soal dugaan gangguan kejiwaan korban.

“Kami belum mengetahui kondisi tersebut sebelumnya. Informasi dari keluarga akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.

Sementara, keluarga korban merasa terpukul atas kejadian tersebut. Indri Kalfi, ayah Padly, menyayangkan tindakan polisi yang menembak anaknya hingga tewas.

Menurutnya, Padly menunjukkan gejala Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dalam beberapa waktu terakhir.

“Anakku itu gilo, kalau memang salah tangkap bae, jangan ditembak,” ujar Indri Kalfi dengan nada sedih.

Ia juga menceritakan bahwa beberapa hari sebelum kejadian, Padly sempat berbicara ngawur dan mengaku ingin menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Sebelumnya, peristiwa penembakan ini terekam dalam video amatir yang beredar di media sosial dan langsung menyita perhatian masyarakat Baturaja.

Dalam rekaman, terdengar suara tembakan lebih dari dua kali, sementara korban terlihat memegang batu dan menantang petugas sambil berteriak “tembak saya, tembak saya.”

Menurut keterangan warga, sebelum tertembak, Padly sempat mengejar petugas dengan membawa selang dan batu.

Salah satu anggota polisi terjatuh, dan saat itulah terdengar tembakan yang mengenai bagian perut dan dada kiri korban.

Padly kemudian dilarikan ke RSUD dr. Ibnu Sutowo Baturaja, namun nyawanya tidak tertolong.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved