Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Cengal
Asyid Temukan Bangkai Kapal Zaman Kerajaan Sriwijaya, Balai Arkeolog Minta Ditimbun Lagi
Asyid menuju hutan gambut yang masih dalam kawasan desa Ulak Kedondong Kecamatan Cengal, Kabupaten OKI.
Sebab kata dia, jika tidak dikembalikan sebagaimana mestinya ditakutkan akan merusak benda tersebut.
"Akhirnya saya timbun dan pendam kembali. Perintahnya seperti itu," tambah Asyid.
Tidak hanya papan berukuran tebal saja yang ditemukannya di sekitar itu. Beberapa potongan kayu dengan berbagai ukuran juga ditemukan. Bahkan dayung berukuran sedang juga ditemukannya dan dibawa pulang ke rumah.
Kebakaran Hebat
Penemuan batu bertuliskan huruf pallawa berbahasa sansekerta di desa Ulak Kedondong, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) semakin menguak misteri kebesaran Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti yang ditemukan warga pada pertengahan 2015 ini menegaskan adanya Siddayatra atau perjalanan suci pada masa Sriwijaya di tempat itu.
Di tempat itu juga ditemukan papan panjang dan tebal diduga bagian dari kapal kapal berukuran super besar penjelajah benua.
Bangkai kapal dengan ketebalan 5 sentimeter.
Warga Kecamatan Cengal tidak ada yang menyangka daerah mereka berlimpah harta peninggalan masa lampau. Kehidupan yang sudah tiga generasi tinggal di daerah itu tidak pernah mendengar apabila daerah tersebut pernah ada pemukiman besar.
Temuan-temuan itu semakin mempertegas, Cengal merupakan bagian dari rute pesisir Pantai Timur Sumatera masa lalu - sebelum atau semasa Sriwijaya.
Dua kawasan lain dalam rute ini yakni Karangagung, Airsugihan, yang sealur dengan Cengal memang banyak ditemukan benda bersejarah.
Tetapi selama ini, belum pernah ditemukan sebuah prasasti dan papan setebal 5 centimeter tersebut.
Sebagai perbandingan, ketebalan papan saat ini umumnya 2,5 cm. (TIM)
