Berita Musi Rawas
Setelah Gagal Panen, Petani di Wonokerto Musi Rawas Kini Sumringah Karena Hasil Panen Maksimal
Warso salah seorang petani di Desa E Wonokerto mengaku, bahwa hasil panen kali ini cukup baik dan maksimal
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Sempat gagal panen karena serangan hama tikus, petani padi di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Sumsel kini bisa tersenyum bahagia, karena hasil panennya cukup maksimal.
Bahkan, berdasarkan hasil perhitungan ubinan yang dilakukan oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dalam 1 hektar sawah di Desa E Wonokerto mampu menghasilkan 7,5 ton gabah kering panen.
Disampaikan, Warso salah seorang petani di Desa E Wonokerto mengaku, bahwa hasil panen kali ini cukup baik dan maksimal, dibanding sebelumnya yang dapat dikatakan gagal panen.
"Alhamdulillah, hasil panen ini cukup maksimal. Apalagi kalau dibanding musim kemarin," katanya kepada Sripoku.com, Selasa (18/11/2025).
Dikatakannya, panen maksimal ini didapat petani, karena kurangnya serangan hama tikus.
Jika dibanding musim sebelumnya, petani sampai gagal panen akibat serangan hama tikus.
"Serangan tikus alhamdulillah kurang, tidak seperti sebelumnya sampai gagal panen. Banyak disini yang gagal panen karena tikus, termasuk punya saya," ungkapnya.
Baca juga: Petani Bukit Napuh OKU Timur Resah, Padi Diserang Hama, Modal Membengkak, Berpotensi Gagal Panen
Baca juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Lapas Kelas II B Empat Lawang Kini Gelar Panen Padi Perdana
Sementara itu, Petugas PPL Desa E Wonokerto, Ari Irawan mengatakan, bahwa hasil panen padi milik petani di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo musim ini cukup maksimal hasilnya.
"Alhamdulillah, tahun ini panen petani padi di Desa E Wonokerto bagus dan hasilnya juga maksimal," katanya.
Bahkan sambung Ari, setelah dilakukan penghitungan ubinan atau produktivitas padi di Desa E Wonokerto hasilnya mencapai 4,5 kg untuk tanaman padi dengan luas dan panjang 2,5 meter.
"Atau kalau dikonversikan produktivitas padi sawah di Desa E Wonokerto ini mencapai 7,2 ton gabah kering panen (GKP) per hektarnya," ucapnya.
Dia juga mengatakan, bahwa kedepannya perlu ada upaya peningkatan agar hasil ubinan bisa lebih tinggi atau mencapai 7 Kg hingga 8 Kg.
"Di Desa E Wonokerto sendirii ada beberapa jenis atau varietas padi yang ditanam petani seperti Ciherang, kemudian Inpari 47, AGT, Bioni 63 dan Cakra Buana," jelasnya.
Lebih lanjut Ari menjelaskan, selain itu pihaknya juga terus memberikan semangat kepada para petani agar terus meningkatkan hasil produksi padinya, salah satunya dengan tanam cepat.
"Alhamdulillah, di Desa E Wonokerto ini petaninya kompak- kompak, sehingga dalam setahun ini paling sedikit bisa panen hingga 3 kali," tutupnya.
Baca Berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
| Hilang 10 Hari, Lansia di Musi Rawas Ditemukan Tewas Membusuk di Kebun Sawit |
|
|---|
| Kisah Pilu Marsida Lansia 61 Tahun di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluarga Ikhlas |
|
|---|
| Nyalakan Lilin Saat Listrik Padam, 2 Rumah 3 Motor Milik Ayah dan Anak di Musi Rawas Hangus Terbakar |
|
|---|
| 'Broken Home' Jadi Salah Satu Penyebab Kasus Kekerasan Pada Anak dan Perempuan di Musi Rawas |
|
|---|
| Pria di Musi Rawas Berbuat Asusila ke Bocah SD yang Masih Tetangganya, Diserahkan Keluarga ke Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Setelah-Gagal-Panen-Petani-di-Wonokerto-Musi-Rawas-Kini-Sumringah-Karena-Hasil-Panen-Maksimal.jpg)