Berita Muara Enim

Cegah Penyakit Menular, Warga Binaan di Lapas Muara Enim di Skrining ACF TBC

Pada pelaksanaan hari pertama ini, tercatat sebanyak 250 warga binaan Lapas Muara Enim yang telah mengikuti pemeriksaan.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Slamet Teguh
Lapas Muara Enim
SKRINING TBC : Dalam rangka penanggulangan penyakit menular khususnya Tuberkulosis (TB), Lapas Kelas II Muara Enim gelar kegiatan Tuberkulosis melalui Rontgen Dada atau ACF TBC CXR Tahun 2025 di Lapas Kelas IIB Muara Enim, Kamis (23/10/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Dalam rangka penanggulangan penyakit menular khususnya Tuberkulosis (TBC), Lapas Kelas II Muara Enim gelar kegiatan skrining Tuberkulosis melalui Rontgen Dada atau ACF TBC CXR Tahun 2025 di Lapas Kelas IIB Muara Enim, Kamis (23/10/2025).

Kegiatan ini merupakan tindaklanjut kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI yang diwakili oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Puskesmas Muara Enim dan Tirta Medical Center dengan Kementrian Hukum & HAM RI yang diwakili oleh Lapas Kelas IIB Muara Enim.

Kegiatan ini, berlangsung selama 5 hari di Lapas Kelas IIB Muara Enim.

Pada pelaksanaan hari pertama ini, tercatat sebanyak 250 warga binaan Lapas Muara Enim yang telah mengikuti pemeriksaan.

Dari hasil skrining awal dilakukan skrining CXR (Chest X Ray) atau Rontgen Dada yang dilakukan oleh Tim Vendor X-Ray Tirta Medical Center  dengan hasil sebanyak 14 sampel dahak dikirim ke Laboratorium Puskesmas Muara Enim untuk dilakukan pemeriksaan Mikroskopis.

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Kemenimipas RI No. PAS.06-PK.07.03-426 tentang Persiapan Kegiatan Penemuan Kasus TBC dengan Rontgen Dada kepada Tahanan Anak, Narapidana, dan Anak Binaan di 531 Rutan, Lapas dan LPKA," ujar Kalapas Muara Enim melalui Kasubsi Perawatan, Anton Sandrayadi.

Menurut Anton, kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemasyarakatan dalam memastikan pemenuhan hak kesehatan bagi seluruh warga binaan. 

Selain itu, kegiatan ACF ini adalah langkah preventif untuk memastikan kondisi kesehatan warga binaan tetap terpantau.

Deteksi dini terhadap penyakit TBC sangat penting, karena lingkungan hunian Lapas memiliki risiko penularan yang tinggi apabila tidak diantisipasi dengan baik.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim dr. Eni Zatila, M.K.M, mengatakan bahwa pihaknya secara rutin  menggelar skrining kesehatan di Lapas Muara Enim yang tujuannya untuk mendeteksi dan mencegah penularan penyakit menular, khususnya tuberkulosis (TBC) di kalangan warga binaan.

Salah satu program utamanya adalah Active Case Finding (ACF) TBC, yang bertujuan menemukan kasus TBC secara aktif pada kelompok berisiko tinggi seperti di lapas. 

"Kita lakukan pemeriksaan umum dan sekaligus skrining TB untuk menurunkan dan mencegah TB dikalangan WB," ujarnya.

Baca juga: 4 Warga Binaan di Lapas Muara Enim Terima Amnesti dari Presiden, Ada yang Berusia 70 Tahun

Baca juga: Lapas Muara Enim Dapat Bantuan Mesin Paving Block dari PLTU Tanjung Enim

Lanjut dr Eni, dalam proses skrining tersebut dilakukan terhadap 1121 WB yang dilaksanakan secara bertahap selama lima hari. Dan jika nantinya ada yang terdeteksi TB akan langsung diobati sampai tuntas dan sembuh sehingga tidak ada lagi penularan.

"Kita bahwa langsung rontgen portable yang bisa keliling lapangan," pungkasnya.

Lebih lanjut dr Eni, menjelaskan  bahwa skrining TBC di lapas itu sangatlah penting sebab lingkungan lapas seringkali memiliki beberapa kondisi yang mempercepat penularan TBC, antara lain akibat kepadatan hunian yang tinggi, membuat bakteri TBC lebih mudah menyebar melalui udara dari orang ke orang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved