Petani di OKU Timur Senang Harga Pupuk Subsidi Turun, Tapi Khawatir Ancaman Hama yang Kian Adaptif

Ia juga menilai, masalah hama yang kebal terhadap pestisida menjadi pekerjaan rumah bersama antara petani, pemerintah, dan pihak terkait.

“Percuma harga gabah tinggi, pupuk murah dan stok selalu ada, kalau akhirnya gagal panen karena hama. Akhirnya tetap rugi,” ujar Jodi menegaskan.

Sementara itu, Sugiyo, Ketua Gapoktan Desa Sukamulya, Kecamatan Semendawai Suku III, turut mengapresiasi langkah pemerintah menurunkan harga pupuk bersubsidi.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah di era Prabowo Subianto ini, karena lebih mementingkan rakyat kecil,” ucapnya.

Namun ia menekankan, kebijakan tersebut harus diiringi dengan ketersediaan pupuk yang merata di lapangan agar manfaatnya benar-benar dirasakan petani.

“Kami berharap penurunan harga ini bisa langsung dinikmati oleh petani. Kalau harga pupuk murah dan harga jual gabah serta beras tinggi, tentu sangat menguntungkan. Tapi jangan hanya harga yang turun, ketersediaan pupuk juga harus dijaga,” pungkasnya.

Penurunan HET pupuk bersubsidi yang tengah digodok pemerintah pusat menjadi langkah positif untuk menekan biaya produksi petani.

Namun, efektivitas kebijakan ini sangat bergantung pada distribusi pupuk di tingkat lapangan dan kesiapan petani menghadapi tantangan baru, seperti serangan hama yang kian kompleks.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com