Berita Lubuklinggau
Harga Cabai di Lubuklinggau Masih Bertahan Rp 70 Ribu Perkilo, Pasokan Sedikit Pembeli Turun
Harga cabai merah di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau Sumsel bertahan di angka Rp. 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Harga cabai merah di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau Sumsel bertahan di angka Rp. 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram.
Tingginya harga cabai saat ini dipengaruhi kondisi cuaca sehingga stok cabai ditingkat petani banyak yang busuk.
Boy salah seorang pedagang mengatakan bertahannya harga cabai saat ini disebabkan kurangnya pasokan dari para petani cabai, baik lokal maupun luar daerah.
"Hingga hari ini, harga cabai masih bertahan diharga Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram. Penyebabnya karena kurang pasokan," ungkap Boy pada wartawan, Kamis (13/10/2025).
Boy pun mengatakan, cabai merah yang ia jual kebanyakan dipasok dari petani lokal dari wilayah Curup Provinsi Bengkulu.
"Kalau hanya mengandalkan cabai lokal sekarang terbatas, sementara masyarakat yang membeli sedikit," ujarnya.
Baca juga: Banyak ASN di Lubuklinggau Ajukan Cerai karena Ekonomi dan Tak Cocok, Wali Kota : Sangat Disayangkan
Boy mengaku akibat naiknya harga cabai saat ini daya beli masyarakat menjadi menurun dan banyak masyarakat mengurangi pembelian.
Bahkan semenjak harga melambung tinggi, Ia tak berani menyetok cabai dalam jumlah banyak, karena khawatir tak laku dan menyebabkan kerugian.
Sedangkan, untuk cabai rawit harganya masih stabil di kisaran Rp.40 ribu dan cabai setan dikisaran Rp. 40 ribu juga.
"Kami sebagai pedagang ini lebih milih cabai stabil, karena kalau stabil masyarakat yang beli banyak, sekarang cabai mahal biasnya beli Rp. 1 Kg sekarang 1/2 Kg," ungkapnya.
Sementara Hasan pedagang lainnya, semenjak harga cabai mengalami kenaikan masyarakat yang membeli sekarang semakin sedikit.
"Stoknya selalu ada tapi masyarakat yang beli sekarang sedikit, paling banyak mereka beli seperempat," ujarnya.
Banyak pedagang di pasar tidak berani menyetok cabai dalam jumlah banyak, rata-rata pedagang hanya membeli seperlunya saja.
Terpisah, Kadisperindag Kota Lubuklinggau Meidhioline menyampaikan, kenaikan sekarang karena banyak petani cabai di Curup, Bengkulu mengalami gagal panen akibat cuaca hujan ekstrem saat ini.
"Karena cuaca hujan jadi gagal panen. Jadi kalau gagal panen ini akan mempengaruhi stok barang sehingga akan terjadi kenaikan harga," ungkapnya.
Baca berita menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Banyak ASN di Lubuklinggau Ajukan Cerai karena Ekonomi dan Tak Cocok, Wali Kota : Sangat Disayangkan |
![]() |
---|
Skema Gaji PPPK Paruh Waktu di Lubuklinggau Diatur Ulang, Dampak Pemangkasan Dana Transfer Daerah |
![]() |
---|
Razia Mendadak, Petugas Gabungan Temukan Sejumlah Barang Terlarang di Lapas Lubuklinggau |
![]() |
---|
Terjerat Narkoba, Polisi di Lubuklinggau Siap-siap Dipecat |
![]() |
---|
Belasan Aset Milik Pemkot Lubuklinggau Bermasalah, BPKAD Mencoba Selesaikan Secara Bertahap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.