Berita Ogan Komering Ilir

Cegah Ledakan Penduduk Lansia, Pemkab OKI Luncurkan Sekolah Lansia Cetak Generasi Tua Cerdas

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) mengambil langkah proaktif menghadapi tantangan bonus demografi lansia dengan luncurkan program

Tribunsumsel.com/Winando Davinchi
SEKOLAH LANSIA - Pertemuan tatap muka puluhan lansia yang diisi pemeriksaan kesehatan gratis, ceramah agama, pelatihan keterampilan seperti budidaya disalah satu kantor penyuluh di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada Sabtu (13/10/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) mengambil langkah proaktif menghadapi tantangan bonus demografi lansia dengan luncurkan program sekolah lansia.

Program yang diinisiasi oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) ini menjadi wujud nyata komitmen Pemkab OKI untuk menciptakan lansia yang tangguh, bahagia dan tetap produktif di masa tua.

Dikatakan Wakil Bupati OKI, Supriyanto menekankan pentingnya program ini. Berdasarkan proyeksi kependudukan nasional, Indonesia memasuki periode aging population tahun 2035 jumlah penduduk lansia meningkat signifikan.

"Dengan ledakan penduduk usia lanjut ini harus menjadi perhatian bersama. Pemerintah dan masyarakat ditantang memastikan para lansia dapat hidup berkualitas dan tetap produktif," kata Supriyanto Sabtu (11/10/2025) sore.

Menurutnya, sekolah lansia solusi konkret memastikan para lansia tidak hanya sejahtera, tapi berdaya. 

"Saya ingin proses belajar di sekolah lansia ini menjadi kegiatan yang menyenangkan, memberikan pengetahuan dan mencetak lulusan cerdas dan bersaing," tegasnya.

Ditambahkan Kepala DPPKB OKI, Zulpikar program dirancang secara holistik menyentuh tujuh dimensi kehidupan lansia mulai spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial, vokasional, hingga lingkungan.

"Kegiatan ini bukan sekadar kumpul-kumpul. Ada 12 kali pertemuan tatap muka yang diisi pemeriksaan kesehatan gratis, ceramah agama, pelatihan keterampilan seperti budidaya dan urban farming," jelas Zulpikar.

Dikatakan kembali, saat ini sudah terbentuk 18 sekolah lansia yang tersebar di seluruh kecamatan OKI.

"Dengan enam di antaranya menjadi percontohan Kecamatan Teluk Gelam, Tanjung Lubuk, Sirah Pulau Padang, Kayuagung, dan Jejawi," paparnya.

Langkah inovatif ini mendapatkan apresiasi dari Perwakilan BKKBN Sumatera Selatan, Evi Silviani yang mengaku menjadi salah satu kabupaten yang paling siap dan sistematis mengimplementasikan sekolah lansia.

"Tentunya ini bukan hanya kegiatan seremonial, tapi benar-benar menjadi wadah pembelajaran. Sinergi lintas sektor akan mewujudkan lansia yang berdaya, bahagia, dan bermartabat, sejalan dengan program pembangunan keluarga berkualitas,” pungkas Evi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved