Berita Prabumulih

Pembangunan Masjid Nurul Islam di Prabumulih Terbengkalai, 3 Bulan Tak Bisa Dipakai Sholat Jumat

Selain itu, dinding dan tiang yang baru dibangun belum diplaster dan bagian lantai masih penuh serpihan batu-batu.

Penulis: Edison | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Edison
BELUM SELESAI - Ketua dan pengurus masjid ketika meninjau Masjid Nurul Islam yang terletak di Jalan Kolonel Dani Effendi Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih, yang tak kunjung selesai, Selasa (7/10/2025). 

Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Tak ada kejelasan dan belum selesainya rehabilitasi Masjid Nurul Islam yang terletak di Jalan Kolonel Dani Effendi Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih, Sumsel dikeluhkan banyak warga.

Pantauan Tribun Sumsel di lapangan, di bagian dalam masjid terlihat berantakan dimana kayu dan batu masih berserakan.

Selain itu, dinding dan tiang yang baru dibangun belum diplaster dan bagian lantai masih penuh serpihan batu-batu.

Proyek pembangunan seharusnya sudah selesai dalam waktu 90 hari kerja, namun hingga kini tak kunjung rampung dan bahkan kontraktor tidak pernah lagi datang meninjau masjid.

Parahnya, akibat pembangunan yang tidak ada kejelasan apakah telah selesai atau belum tersebut membuat masyarakat di sekitar masjid selama 14 minggu atau 3 bulan tidak bisa melaksanakan solat jumat di masjid tersebut.

Akibat pembangunan masjid yang molor itu, membuat warga khususnya para jamaah masjid terpaksa ke masjid lain yang jaraknya cukup jauh untuk melaksanakan solat.

Ketua Masjid Nurul Islam, Sarjono ketika dibincangi mengaku pihaknya sangat kecewa terhadap lambannya proses pembangunan masjid yang dilakukan oleh pihak kontraktor. 

Sarjono mengaku sejak akhir Juli lalu seharusnya pekerjaan rehabilitasi sudah rampung dan masjid bisa kembali difungsikan namun hingga awal Oktober tanda-tanda penyelesaian proyek belum juga terlihat.

"Kami sudah menghubungi pihak kontraktor beberapa kali, mereka bilang akan melanjutkan pekerjaan tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Warga sudah mulai resah karena sudah lebih dari tiga bulan tidak bisa beribadah solat di masjid ini," ungkap Sarjono kepada wartawan, pada Selasa (7/10/2025).

Sarjono menjelaskan, molornya pembangunan masjid ini berdampak pada kenyamanan warga, tetapi juga mengganggu kegiatan keagamaan yang biasanya digelar secara rutin di masjid seperti pengajian, tadarus dan salat berjamaah. 

"Semua kegiatan keagamaan terpaksa dihentikan, kami sangat berharap pembangunan ini segera ditindaklanjuti agar masjid bisa difungsikan kembali," harapnya.

Masjid Nurul Islam sendiri memiliki kapasitas sekitar 200 jemaah, namun karena proses pembangunan belum selesai warga harus berpencar ke masjid lain yang jaraknya cukup jauh. 

"Sekarang kami benar-benar kesulitan karena harus menempuh jarak jauh untuk salat. Apalagi sebentar lagi sudah mendekati bulan Ramadhan, tentu masjid akan sangat dibutuhkan untuk kegiatan keagamaan," tuturnya.

Sarjono menambahkan, selain penyelesaian tahap pertama yang belum tuntas, pihak pengurus masjid juga telah mengajukan pembangunan tahap dua yakni pemasangan atap atau dak masjid agar bangunan tersebut bisa segera digunakan meski belum sepenuhnya rampung.

"Kami juga berharap, usulan pembangunan tahap dua yang katanya sudah masuk Musrenbang bisa disetujui. Minimal atapnya sudah harus selesai supaya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah sementara," pintanya.

Sementara itu, Slamet yang merupakan satu diantara jamaah Masjid Nurul Islam berharap pembangunan masjid segera diselesaikan sehingga aktivitas keagamaan bisa dilaksanakan.

"Kalau keterlambatan ini dibiarkan berlarut-larut, khawatirnya tidak ada tempat beribadah saat bulan suci Ramadan. Kami sudah lama menunggu tapi tidak ada perubahan," keluhnya.

Menanggapi keluhan warga dan pengurus masjid itu, Anggota DPRD Kota Prabumulih, Zainudin membenarkan pembangunan masjid yang diduga molor tersebut.

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, pembangunan tahap pertama masjid meliputi pengedakan bagian atap masjid memang belum rampung namun hingga kini belum selesai.

"Untuk pembangunan tahap pertama saja belum selesai sampai saat ini, kami minta ke pihak kontraktor agar diselesaikan," tegasnya.

Terkait usulan pembangunan tahap kedua berupa pembangunan lantai 2, menurut Zainudin sudah diusulkan dan sudah disetujui dalam musrenbang dengan artian harus dilaksanakan.

"Sudah dibawa ke Fraksi, ditandatangani fraksi. Karena sudah ditandatangani fraksi kita sudah berkoordinasi dengan pengurus masjid, karena yang sudah masuk musrenbang mau itu perkada atau tidak tentu harus dilaksanakan karena ini urgent," bebernya seraya mengatakan sampai saat ini sudah 14 kali jumat tidak terlaksana.

Untuk itu pria yang merupakan pecinta tanaman hias bonsai ini berharap pemerintah dapat segera melakukan pembangunan masjid dan melanjutkan lembangunan tahap kedua. 

"Kalau tidak direalisasikan tahun ini, ada kemungkinan tidak ada kegiatan di masjid Nurul Islam ini. Jangan sampai pemerintah ikut menanggung dosa masyarakat yang tidak bisa melakukan ibadah di masjid," tuturnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved