Berita Palembang
Perikanan Terintegrasi Naikan Gizi Anak dan Tingkatkan Ekonomi
Program perikanan terintegrasi yang dikembangkan oleh PT Kilang Pertamina Internasional Plaju membawa perubahan bagi warga Sungai Gerong
Dia menambahkan setelah menerima dan menerapkan ilmu, anggota pokdakan pun membagikan ilmu yang didapat kepada masyarakat luas.
Selain itu juga dengan kalaborasi Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Belida Musi Lestari oleh PT Kilang Pertamina Internasional ini dirancang sebagai sistem yang saling terhubung dari hulu hingga hilir.
Di mana bagian hulu, masyarakat mengembangkan sentra pembenihan ikan lele, gurame, patin, nila disertai inovasi produksi pelet mandiri serta budidaya cacing sutera dan kutu air sebagai sumber pakan alami.
Sementara di bagian proses, terdapat zona pengembangan budidaya ikan nila, udang kaca, dan tanaman Indigofera sebagai pakan alternatif, lengkap dengan inovasi food waste pellet serta instalasi solar cell untuk mendukung efisiensi energi .
Adapun di bagian hilir, masyarakat mengolah hasil panen menjadi produk siap jual seperti ikan asap, stik ikan, dan kerupuk ikan.
Di kawasan ini juga berdiri Learning Center dan Posyandu Desa Sungai Gerong yang menjadi pusat edukasi dan pelayanan masyarakat, menegaskan bahwa keberlanjutan tidak hanya berbicara tentang lingkungan, tetapi juga tentang peningkatan gizi untuk kualitas hidup manusia dan Ekonomi sebagai sumber pendapatan masyarakat di desa tersebut.
Inovasi IMTA Untuk Budidaya Perikanan
Limbah budidaya ikan selama ini menjadi tantangan besar bagi pembudidaya.
Sisa pakan dan feses yang menumpuk di dasar kolam sering menurunkan kualitas air, memicu penyakit, dan mencemari lingkungan.
Di sisi lain, biaya pakan serta kebutuhan air segar terus menekan ekonomi pelaku usaha perikanan.
Menjawab persoalan itu, Kilang Pertamina Plaju menghadirkan inovasi ramah lingkungan melalui sistem Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA).
Metode budidaya berkelanjutan ini mengusung pendekatan bio-treatment dengan prinsip ekonomi sirkular, memanfaatkan limbah non-B3 dari kilang sebagai material pendukung untuk mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai.
Dalam sistem IMTA, limbah nutrien ikan berupa sisa pakan dan feses dialirkan ke media budidaya cacing sutera.
Cacing berperan sebagai biofilter alami yang memakan bahan organik dan menyaring air.
Air hasil penyaringan kemudian dikembalikan ke kolam utama, sehingga mampu menghemat penggunaan air hingga 60 meter kubik per tahun.
| Kasus Flu di Sumsel Meningkat, Ahli Mikrobiologi : Bukan Corona, Tapi Influenza Musiman |
|
|---|
| Travel Tak Khawatir Tergerus Umrah Backpacker, AMPHURI Tegas Ibadah Butuh Bimbingan dan Sistem Resmi |
|
|---|
| Siap-siap Air PDAM Bakal Mati di 6 Wilayah di Palembang Selama 1x24 Jam Besok, Ini Daftarnya |
|
|---|
| Ratu Dewa Berpotensi Bakal Rombak Sejumlah Pejabat yang ada di Pemkot Palembang |
|
|---|
| Tak Seperti Jalan Tol, Pengendara Ngeluh Tol Kayuagung-Palembang Layaknya Proyek yang Baru Dibangun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.