Kopi Sumsel
Kopi Sumsel Butuh 'Branding' Kuat Untuk Menuju Pasar Internasional
Ia juga menegaskan pentingnya pemberian tanda atau "marking" kopi Sumsel agar setiap pengiriman dari daerah ini memiliki identitas yang jelas.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kopi asal Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional. Namun, hingga kini, sebagian besar produk kopi daerah ini belum memiliki branding kuat dan banyak dikirim melalui pelabuhan daerah lain seperti dari Lampung.
Menurut Komite Tetap Bidang Asosiasi dan Himpunan Kadin Sumsel, Edi Restianto, meski kopi Sumsel sudah mendunia, masih diperlukan langkah serius untuk membangun identitas dan merek khas daerah.
"Kopi Sumsel sebenarnya sudah mendunia, hanya belum dibranding. Banyak kopi kita dikirim lewat pelabuhan Lampung. Sedangkan yang melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang baru sebagian kecil,” kata Edi saat Talk Show di Kadin Expo Sumsel 2025 di Transmart Palembang, Kamis (23/10/2025).
Edi menambahkan, pihaknya mendorong agar ekspor kopi dapat dilakukan langsung dari Palembang. Untuk kembali memperkuat posisi Sumsel memang butuh effort besar dan dukungan semua pihak.
Sebab kalau dari Lampung itu ada eksportir yang membuka gudang ekspor dan kerja sama dengan negara-negara tujuan seperti Eropa, Timur Tengah dan lain-lain.
Mereka bahkan datang langsung ke kebun, melakukan pembinaan hingga memberi fasilitas ke petani.
Dari sisi pendanaan, ekspor kopi membutuhkan modal cukup besar.
"Untuk menghidupkan ekspor ini paling tidak dibutuhkan dana sekitar Rp 150 miliar. Satu kontainer saja biayanya bisa mencapai Rp 1,2 miliar, dan itu baru untuk kopinya saja, belum termasuk prosesnya,” jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya pemberian tanda atau "marking" kopi Sumsel agar setiap pengiriman dari daerah ini memiliki identitas yang jelas.
“Harus ada mark "Kopi Bean Sumsel" Pemerintah provinsi perlu membantu dari tingkat petani. Saat ini kebanyakan masih perorangan, belum dalam bentuk korporasi. Jadi dibutuhkan kolaborasi lintas sektor,” katanya.
Baca juga: Kopi Petik Merah Kebanggaan Kota Pagar Alam Unjuk Kualitas di Kadin Sumsel Expo 2025
Baca juga: Kopi Lahat Jadi Andalan, Bupati Bursah Zarnubi Dorong Potensi Lokal di Pameran TEI ke 40
Sementara itu Kepala Divisi LMSt dan Koordinasi Regional OJK Sumsel, Murtaza, OJK berupaya mendorong penguatan sektor keuangan bagi pelaku usaha kopi di Sumsel.
"Kami melihat kopi sebagai sektor potensial. Maka kami bantu petakan para petani dan eksportir agar bisa terhubung dengan lembaga jasa keuangan,” katanya.
OJK juga membuka peluang pembiayaan melalui berbagai lembaga, termasuk perbankan seperti Mandiri, BNI, BRI, dan Bank Sumsel Babel dan lain-lain.
"Kami ingin petani, supplier, dan off-taker bisa terhubung dengan pembiayaan. Sejak Januari hingga saat ini sudah 10 kali ekspor kopi dilakukan melalui Pelabuhan Boom Baru,” katanya.
Menurutnya, salah satu produk unggulan yang sudah mulai dikenal adalah Kopi Raden Kuning dari Pagar Alam, yang memiliki karakter dan harga berbeda karena warna bijinya yang khas.
Sedangkan, Duta Kopi Indonesia 2025 asal Kabupaten OKU Selatan, Fais Al Arif, turut menegaskan pentingnya branding untuk memperkuat posisi kopi Sumsel di kancah nasional dan global.
“Potensi kopi Sumsel sangat besar. Sebagai petani sekaligus penyuluh, saya melihat langsung bagaimana kopi dari berbagai daerah, termasuk OKU Selatan, punya karakter unik dan kualitas tinggi,” katanya.
Fais menambahkan, meskipun Kopi Semendo dikenal luas, sejarah mencatat bahwa sejak tahun 1911 kopi sudah tumbuh di OKU Selatan. Selain potensi kopi, daerah ini juga memiliki nilai tambah dari sisi wisata seperti Danau Ranau yang dapat mendukung promosi agrowisata kopi.
“Kita butuh sinergi, bukan hanya dari petani, tapi juga dari semua pihak, mulai dari pembiayaan, pemasaran, hingga peningkatan kualitas green bean agar mencapai grade A,” katanya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan komunitas petani, branding Kopi Sumsel diharapkan dapat menjadi gerakan bersama menuju panggung dunia.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
| Kopi Liberika Asal Lahat Diekspor ke Malaysia, Bursah Zarnubi Targetkan Lebih Dari 1.000 Ton |
|
|---|
| Gudang Komoditi Milik Pemkot Pagar Alam Bakal Difungsikan Jadi Eksportir Kopi Koperasi Merah Putih |
|
|---|
| Terima Audiensi Eksportir Australia, Ludi Oliansyah Ingin Tingkatkan Kopi Pagar Alam Agar Mendunia |
|
|---|
| Kopi Lahat Berpotensi Dikirim ke Dubai Setelah Ada Pembeli yang Datang Temui Bupati |
|
|---|
| Harga Kopi di Empat Lawang Perlahan Kembali Naik, Sebelumnya Masih Rp 55 Ribu per Kilogram |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.