Siswa SDN 178 Palembang Diduga Keracunan
BREAKING NEWS: Sejumlah Siswa SDN 178 Palembang Diduga Keracunan, Lemas dan Sesak Napas
Sejumlah siswa di SDN 178 Palembang diduga keracunan makanan, Kamis (25/9/2025). Langsung dibawa ke Puskesmas.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Sejumlah siswa di SDN 178 Palembang diduga keracunan makanan, Kamis (25/9/2025).
Dari potongan video yang diterima Tribunsumsel.com, terlihat sejumlah siswa dibawa oleh gurunya ke puskesmas untuk segera mendapat perawatan medis.
Terlihat kondisi para siswa tersebut lemas dan mengalami sesak napas.
"Iya dia sesak napas," ujar seorang guru perempuan dengan suara panik mengungkapkan kondisi murid yang dia gendong.
Masih dalam potongan video yang sama, terlihat ada siswa yang terbaring lemah dan dipasangkan selang alat bantu pernapasan.
Ada juga yang terduduk lemas di bangku puskesmas dan mendapat suntikan dari petugas medis.
Kesibukan para guru dan tim medis mengurus para korban nampak jelas dalam potongan video tersebut.
Saat berita ini diturunkan, reporter Tribunsumsel.com sedang mengonfirmasi ke sekolah sembari menuju ke puskesmas tempat para siswa tersebut mendapat perawatan.
Baca juga: 5 Kabupaten di Sumsel Laporkan Keracunan MBG, Pendingin Makanan Tak Sesuai, Dapur Tak Penuhi Syarat
Baca juga: Kasus Belatung di Makanan Siswa SDN 8 Kayuagung, Satgas MBG OKI Ungkap Fakta Baru
Keracunan MBG di OKI
Diberitakan sebelumnya,hasil uji laboratorium resmi memastikan bahwa makanan yang menyebabkan 80 pelajar SDN 5 Pedamaran dan SMPN 1 Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) keracunan positif tercemar bakteri Escherichia coli (E. coli) yang ada di menu MBG.
Escherichia coli atau E. coli adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi sehingga menimbulkan gejala diare, sakit perut dan kram.
Kepastian hasil uji lab itu disampaikan Ketua Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten OKI, H. M Lubis temuan ini setelah menerima hasil dari balai besar pengawas obat dan makanan (BBPOM) Kota Palembang.
"Berdasarkan hasil uji laboratorium menunjukkan kualitas makanan pada dapur di Desa Menang Raya belum memenuhi persyaratan kesehatan secara mikrobiologi karena telah terkontaminasi bakteri E. coli," ujar Lubis sewaktu dihubungi pada Kamis (18/9/2025) siang.
Menurutnya, kontaminasi bakteri berbahaya ini diduga kuat terjadi selama proses pemasakan hingga penyajian makanan ke para siswa.
"Sampel makanan yang diuji diambil awal September dari dapur satuan pelayanan pemenuhan makanan bergizi (SPPG) di Desa Menang Raya meliputi nasi putih, soto ayam, tahu crispy, susu dan buah jeruk," ungkapnya.
Menurutnya, faktor lain yang diduga menjadi pemicu rentang waktu yang cukup lama antara proses memasak dan waktu konsumsi.
Jeda waktu ini sangat berisiko menimbulkan cemaran biologi pada makanan.
"Rentang waktu yang lama sebelum dikonsumsi sangat berisiko menyebabkan keracunan, terutama jika tidak diolah dengan benar seperti pada daging, ayam dan tahu," tegasnya.
Dengan hasil tersebut, rencananya Lubis akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan datangi dapur SPPG di Desa Menang Raya tersebut.
"Akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," sambungnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
| Awasi Kualitas Hingga Porsi Lauk, Evaluasi Program MBG di Sumsel, Risiko Keracunan Terancam Naik |
|
|---|
| Makanan Berbelatung Hingga Siswa Keracunan, Ahli Gizi Sebut Program MBG Sumsel Harus Dievaluasi |
|
|---|
| Belasan Siswa SDN 178 Palembang Muntah Usai Santap MBG, Ratu Dewa Minta Maaf |
|
|---|
| Pasca Belasan Siswa Keracunan, MBG di SDN 178 Palembang Disetop Sementara, Murid Kembali Bawa Bekal |
|
|---|
| BPOM Periksa Sampel Menu MBG yang Diduga Buat 13 Siswa SDN 178 Palembang Keracunan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.