Belatung di MBG SDN 8 Kayu Agung
Kasus Belatung di Makanan Siswa SDN 8 Kayuagung, Satgas MBG OKI Ungkap Fakta Baru
Satuan Tugas (Satgas) Makanan Bergizi Gratis Kabupaten Ogan Komering Ilir (MBG OKI) bergerak cepat menanggapi terkait insiden viral penemuan
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Satuan Tugas (Satgas) Makanan Bergizi Gratis Kabupaten Ogan Komering Ilir (MBG OKI) bergerak cepat menanggapi terkait insiden viral penemuan belatung di makanan siswa SDN 8 Kayuagung.
Setelah melakukan telusur dan olah tempat kejadian perkara (TKP), Satgas mengungkap fakta baru terkait kasus yang sempat membuat heboh dan viral.
Dikatakan Ketua Satgas MBG OKI, H.M. Lubis, dari total 120 porsi makanan yang didistribusikan, hanya 3 porsi yang terkontaminasi.
Selain itu, penyebabnya pun telah diidentifikasi, yakni akibat hama lalat yang hinggap dan bertelur saat makanan dalam kondisi terbuka.
"Menanggapi kejadian viral di SDN 8 Kayuagung, kita sudah melakukan telusur dan olah TKP dengan tim di lapangan, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menangani situasi dengan cepat."terangnya.
"Dari 120 ompreng (wadah makanan) didistribusikan, hanya ada 3 makanan terkontaminasi ulat disebabkan oleh hama lalat yang bertelur di saat makanan terbuka," jelas Lubis, ditemui di ruang kerjanya Rabu (24/9/2025) sore.
Menurut Lubis, dengan memberikan klarifikasi penting yang melegakan banyak pihak, ia memastikan makanan yang telah terkontaminasi belatung belum sempat dikonsumsi para siswa.
"Dalam insiden ini tidak ada korban jiwa dan makanan yang terdeteksi belum dikonsumsi siswa," tegasnya.
Buntut kejadian ini, Lubis menyatakan pihaknya langsung memberikan instruksi tegas untuk memperketat seluruh rantai proses penyediaan makanan bergizi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan SPPG di dapur supaya selalu melakukan pembinaan ataupun pengawasan terhadap penjamah makanan dan memastikan standar operasional prosedur (SOP) yang akan dilaksanakan," sambungnya.
Ditegaskan Lubis, Satgas MBG OKI mengeluarkan imbauan kepada seluruh pihak penerima manfaat, dalam hal ini sekolah, untuk lebih teliti saat menerima makanan.
"Kami menghimbau para penerima manfaat yang setiap harinya melakukan pelayanan, harap teliti saat makanan datang."
"Diminta lakukan koordinasi dengan pendamping, guru, atau wali murid. Apabila ditemukan kejanggalan, maka harap langsung berkoordinasi ke SPPG atau BGN agar dapat cepat dievaluasi," himbaunya.
Lubis memastikan pengawasan di dapur produksi SPPG ditingkatkan secara signifikan, mulai keamanan pangan saat bahan baku datang, proses produksi, hingga distribusi, untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

                
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.