Pos Ditlantas Sumsel Dibakar

Tercatat Total Ada 67 Pemuda Diamankan Terkait Pengerusakan dan Pembakaran Pos Polisi di Palembang

Para pemuda ini diduga terlibat pengerusakan dan pembakaran pos polisi pada Minggu (31/8/2025), dini hari. 

Penulis: andyka wijaya | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Andi Wijaya
DIAMANKAN - Kurang lebih 17 orang pemuda diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Palembang diduga ikut aksi pembakaran pos polisi pada Minggu (31/8/2025), dini hari. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kurang lebih 17 orang pemuda diamankan oleh Anggota Sat Reskrim Polrestabes Palembang.

Para pemuda ini diduga terlibat pengerusakan dan pembakaran pos polisi pada Minggu (31/8/2025), dini hari. 

17 pemuda yang diamankan, terlihat masih berusia dibawah umur.

Setelah dilakukan pendataan dan diperiksa terkait peristiwa pengerusakan tersebut, hingga kini ke 17 pemuda tersebut langsung digiring petugas satreskrim Polrestabes Palembang ke Polda Sumsel. 

Dari informasi yang dihimpun Sripoku.com, total ada 67 orang pemuda diamankan dalam insiden tadi malam.

Polda Sumsel mengamankan 42 pemuda, Polrestabes Palembang amankan 17 pemuda dan Brimob amankan 8 pemuda. 

Selain mengamankan 17 pemuda, tim gabungan Polrestabes juga mengamankan barang bukti 1 buah Sajam jenis parang, 6 unit motor yang dipakai pemuda tersebut tadi malam untuk melalukan aksinya. 

"Benar belasan pemuda ini diamankan tadi malam, hingga kini mau dibawa ke Polda Sumsel, " Ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono kepada Sripoku.com, singkat. 

Sementara, seperti pantauan Sripoku.com, Polrestabes Palembang dijaga ketat petugas baik polri maupun TNI.

Baca juga: Sekwan Sebut Kerusakan yang Dialami DPRD Sumsel Pasca Pengerusakan, Kini Dijaga Ketat TNI

Baca juga: Tak Hanya 1, Ada 5 Pos Polisi di Palembang yang Dirusak dan Dibakar, 42 Orang Diamankan

Sejumlah Pos Polisi Dirusak

Sejumlah pos polisi dirusak dan dibakar oleh sekelompok pemuda pada Minggu (31/8/2025) dinihari.

Informasi dihimpun, sejumlah pos yang dirusak yakni pos polisi simpang 5 DPRD, pos polisi simpang sekip pangkal, pos polisi dekat Palembang Indah Mall, pos polisi simpang Polda, dan pos polisi Pasar 16 jembatan Ampera.

Puluhan pemuda kini diamankan oleh Polda Sumsel dan sedang diperiksa dan dimintai keterangan.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, ada 42 orang yang saat ini sedang diperiksa oleh penyidik Ditreskrimum terkait insiden tersebut.

"Iya ada 42 orang sedang maraton kita lakukan pemeriksaan," kata Andi Rian saat dikonfirmasi.

Kondisi pos yang mengalami kerusakan parah adalah pos polisi simpang Polda, pos Simpang 5 DPRD dan pos polisi Radial dekat PIM. Pos polisi simpang Polda kacanya pecah dan bangunannya meninggalkan bekas menghitam karena dibakar.

Fasilitas umum seperti pot beserta tanamannya ikut dirusak.

Sedangkan di Polda Sumsel terlihat anggota Ditreskrimum bergantian menggiring pemuda-pemuda yang diamankan.

Bukan Bagian Demo

Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur  Sumsel, Herman Deru, menegaskan bahwa aksi ini bukan bagian dari demonstrasi. 

“Ini sepertinya memang aksi kesengajaan, bukan demo, karena kejadiannya pukul 02.00 WIB dini hari," kata Deru saat di Griya Agung, Minggu (31/8/2025).

Herman Deru, menyoroti waktu kejadian yang terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari sebagai indikasi kuat bahwa tindakan ini direncanakan untuk merusak, bukan untuk menyampaikan aspirasi.

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat Sumsel, Sama-sama kita merenung dari kejadian yang ada di nasional, provinsi, kabupaten dan kota, apa yang didapatkan dengan adanya kondisi seperti itu?," katanya.

Untuk itu Deru menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh masyarakat Sumsel, kepada warga Sumsel dan sama-sama meningkatkan toleransi.

Herman Deru menyebukan jika ada ingin menyampaikan sesuatu tinggal disampaikan tanpa ada kekerasan.

"Kami memberikan ruang dan waktu untuk dapat diselesaikan bersama-sama. Jangan sampai kita Warga Sumsel yang sepakat Sumsel zero konflik dimasukin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya. 

Deru menyayangkan adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi demi popularitas sesaat, yang pada akhirnya hanya merusak. 

“Sayang, karena semua yang dibangun ini adalah juga uang dari rakyat," tambahnya.

Sebagai pemimpin daerah, Deru secara pribadi dan resmi mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), organisasi keagamaan, dan pimpinan partai politik untuk bersama-sama mendinginkan suasana.

"Ayo kita teduhkan hati segenap anggota kita masing-masing," katanya. 

Deru berharap Sumsel bisa menjadi contoh provinsi yang tetap kondusif, ramah terhadap investasi, ramah terhadap orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. 

“Sekali lagi saya berharap, ayo kita bangun Sumatera Selatan ini dengan penuh kedamaian, karena kedamaian adalah modal utama dalam kita melanjutkan pembangunan," tambahnya 

Kepada pihak penegak hukum diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku anarkis.

Deru percaya bahwa aparat akan bertindak seadil dan sebijaksana mungkin dalam menegakkan hukum. 

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga Sumsel yang tetap tenang dan menjaga situasi agar tetap kondusif di tengah kejadian ini.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Bergabung dalam saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved