Pos Ditlantas Sumsel Dibakar

Tak Hanya 1, Ada 5 Pos Polisi di Palembang yang Dirusak dan Dibakar, 42 Orang Diamankan

Sejumlah pos polisi dirusak dan dibakar oleh sekelompok pemuda pada Minggu (31/8/2025) dinihari.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan
DIRUSAK -- Kondisi pos polisi di Simpang Polda dan Simpang 5 DPRD Provinsi Sumsel usai dirusak sejumlah kelompok pemuda, Minggu (31/8/2025). Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan ada 42 orang yang diamankan dan sedang diperiksa. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejumlah pos polisi dirusak dan dibakar oleh sekelompok pemuda pada Minggu (31/8/2025) dinihari.

Informasi dihimpun, sejumlah pos yang dirusak yakni pos polisi simpang 5 DPRD, pos polisi simpang sekip pangkal, pos polisi dekat Palembang Indah Mall, pos polisi simpang Polda, dan pos polisi Pasar 16 jembatan Ampera.

Puluhan pemuda kini diamankan oleh Polda Sumsel dan sedang diperiksa dan dimintai keterangan.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, ada 42 orang yang saat ini sedang diperiksa oleh penyidik Ditreskrimum terkait insiden tersebut.

"Iya ada 42 orang sedang maraton kita lakukan pemeriksaan," kata Andi Rian saat dikonfirmasi.

Kondisi pos yang mengalami kerusakan parah adalah pos polisi simpang Polda, pos Simpang 5 DPRD dan pos polisi Radial dekat PIM. Pos polisi simpang Polda kacanya pecah dan bangunannya meninggalkan bekas menghitam karena dibakar.

Fasilitas umum seperti pot beserta tanamannya ikut dirusak.

Sedangkan di Polda Sumsel terlihat anggota Ditreskrimum bergantian menggiring pemuda-pemuda yang diamankan.

Baca juga: Herman Deru Sebut Pembakaran Pos Polisi, Mobil Serta Gedung DPRD Sumsel Bukan Bagian Demonstrasi

Baca juga: 13 Penjaga di DPRD Sumsel Tak Kuasa Menahan Massa yang Lakukan Pengerusakan, Baru Bubar Saat Subuh

Bukan Bagian Demo

Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur  Sumsel, Herman Deru, menegaskan bahwa aksi ini bukan bagian dari demonstrasi. 

“Ini sepertinya memang aksi kesengajaan, bukan demo, karena kejadiannya pukul 02.00 WIB dini hari," kata Deru saat di Griya Agung, Minggu (31/8/2025).

Herman Deru, menyoroti waktu kejadian yang terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari sebagai indikasi kuat bahwa tindakan ini direncanakan untuk merusak, bukan untuk menyampaikan aspirasi.

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat Sumsel, Sama-sama kita merenung dari kejadian yang ada di nasional, provinsi, kabupaten dan kota, apa yang didapatkan dengan adanya kondisi seperti itu?," katanya.

Untuk itu Deru menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh masyarakat Sumsel, kepada warga Sumsel dan sama-sama meningkatkan toleransi.

Herman Deru menyebukan jika ada ingin menyampaikan sesuatu tinggal disampaikan tanpa ada kekerasan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved