Dosen Untag Semarang Tewas

Segini Biaya Kuliah S3 Dosen Untag Semarang yang Tewas, Dibayarkan AKBP Basuki Berharta Rp94 Juta

Jika DLL mengambil kelas by course, maka total biaya yang harus ditanggung AKBP Basuki hingga studi korban rampung diperkirakan mencapai Rp119,5 juta.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dok Fakultas Hukum Untag Semarang
DOSEN UNTAG TEWAS- Tangkap layar ucapan belasungkawa DLL (35), seorang dosen perempuan Universitas 17 Agustus Semarang (Untag) yang ditemukan tewas di sebuah hotel. biaya kuliah S3 yang dibayarkan oleh AKBP Basuki, perwira polisi kepada DLL. Jika DLL mengambil kelas by course, maka total biaya yang harus ditanggung AKBP Basuki hingga studi korban rampung diperkirakan mencapai Rp119,5 juta. 

"Penyebab kematian korban diduga karena sakit."

"Sebab, dua hari berturut  (15-16 November) korban berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang," ucap AKP Nasoir.

Informasi yang dihimpun Tribun Jateng, korban telah menempati kostel tersebut sejak dua tahun terakhir. 

Kematian korban diketahui pertama kali oleh seorang polisi berinisial B berpangkat AKBP.

Penyebab sakit itu diperkuat dengan hasil rekam medis terakhir korban di rumah sakit tersebut tercatat tensi darahnya sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter.

Korban hanya menjalani rawat jalan selepas memeriksakan ke dokter.

"Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.

Saksi AKBP B melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut ke resepsionis hotel.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena membenarkan, ada anggota polisi di lokasi kejadian yang menemukan pertama kali korban.

"Kami ambil keterangan polisi ini untuk mengetahui peristiwa kejadian ini," ujarnya kepada Tribun.

Hasil Autopsi Diungkap Keluarga: Jantung Robek

Di sisi lain, hasil autopsi telah diungkap oleh keluarga di mana di tubuh Levi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Namun, korban disebut sempat melakukan aktivitas berat sehingga mengakibatkan jantungnya pecah dan berujung tewas.

Kerabat korban, Tiwi, berharap polisi bisa mengusut tuntas aktivitas semacam apa yang dilakukan Levi sehingga bisa membuatnya meninggal dunia.

"Hasilnya infonya tidak ada tindakan kekerasan tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan dan jantungnya sobek. Kami tidak tidak tahu aktivitas berlebihan seperti apa sampai kondisi tubuh korban telanjang dan jantung sobek, ini yang perlu polisi usut tuntas," ujarnya, Rabu.

Tiwi menyebut, polisi perlu melakukan penyelidikan soal keberadaan polisi berpangkat AKBP yang berada di lokasi kejadian bersama korban.

Baca juga: Hubungan DLL, Dosen Untag Semarang dengan AKBP B yang Menemukannya Tewas di Hotel, Ternyata Satu KK

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved