Berita Viral

Klarifikasi Rizki Nurfadhilah, Kiper Bandung jadi Korban TPPO Kamboja, Tak Disiksa Tapi Ingin Pulang

Kiper muda asal Bandung, Rizki Nurfadhilah (18) baru-baru ini merilis video klarifikasi justru membantah semua isu disebut jadi korban TPPO di Kamboja

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
X/dhemit_is_back
KLARIFIKASI- Kiper muda asal Bandung, Rizki Nurfadhilah (18) baru-baru ini merilis video klarifikasi justru membantah semua isu disebut jadi korban TPPO di Kamboja 

"Perusahaan saya meminta uang tebusan 42jt untuk tiket plg ongkos taksi, makan dll, sisanya untuk bayar keberangkatan saya dari indo ke Kamboja, visa, pasport dan biaya agency VIP line juga, pihak perusahaan tidak meminta uang sedikit pun terimakasih," pungkas Rizki.

Melihat video klarifikasi terbaru Rizki yang membantah adanya penyiksaan, netizen heran.

Publik menilai klarifikasi Rizki berupa video itu dipenuhi kejanggalan.

Publik menilai ada kejanggalan dalam rekaman tersebut, memicu spekulasi bahwa Rizki mungkin membuat pernyataan di bawah tekanan.

Pengakuan Ayahnya

Sang ayah, Dedi Solehudin sebelumnya berjuang untuk memulangkan Rizki, pernah menceritakan kondisi Rizki yang memprihatinkan.

Menurut ayahnya, Rizki dijebak oleh perekrut dan benar-benar mengalami penganiayaan fisik selama berada di Kamboja.

Kepastian tentang kondisi Rizki yang sesungguhnya kini menjadi perhatian utama aparat terkait.

Awalnya ia dijanjikan akan bermain di klub sepak bola profesional asal Medan, Sumatera Utara.

Namun ternyata ia tertipu usai menerima tawaran kontrak.

Kontrak yang ditawarkannya tersebut ternyata palsu.

Bukannya ke Medan, Rizki Nurfadhilah justru dibawa ke Kamboja. 

Dia dipaksa bekerja sebagai "penipu" dengan modus platform percintaan.

"Anak saya bilang ada kontrak main bola di Medan selama satu tahun. Lalu dijemput ke sini pakai travel, terus dibawa ke Jakarta. Tapi di Jakarta, bukannya ke Medan, malah ke Malaysia. Sebelum akhirnya ke Kamboja," ujar Ayah Rizki Nurfadhilah, Dedi Solehudin (42), Selasa (18/11/2025).

Sesampainya di Kamboja, Dedi menceritakan, anaknya memang sempat berkomunikasi dengannya. 

Sang anak mengabarkan sering mendapatkan tindak kekerasan oleh pimpinannya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved