Berita Viral

Fakta Baru Tewasnya Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga, Difitnah Tukang Sate Curi Kotak Infak

Arjuna Tamaraya tewas mengenaskan setelah dikeroyok lima orang saat numpang tidur di Masjid Agung Sibolga

Editor: Moch Krisna
Kolase/Facebook
SEMPAT DIFITNAH ; Arjuna Tamaraya musafir istirahat di masjid agung Sibolga ternyata sempat difitnah curi kotak infak sebelum akhirnya dikeroyok dan tewas sabtu lalu (1/11/2025) 

Dikatakan Kausar, ia mengetahui kabar kematian Arjuna dari aplikasi Facebook pada Sabtu (1/11/2025) pagi. 

Kausar sendiri kini sudah menetap di Sibolga dan berprofesi sebagai nelayan.

"Saya adik kandung dari ayah korban. Saat ini jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu kemarin. Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” kata Kausar saat dihubungi Serambi di Banda Aceh, Senin (3/11/2025).

Di sana ia menceritakan sebelum peristiwa pengeroyokan itu terjadi, sebelumnya seminggu sebelum kembali dari laut, Arjuna menghubunginya melalui aplikasi messenger. 

Di sana korban mengatakan dalam waktu dekat ia akan berangkat melaut.

Sekembalinya dari melaut, ia kemudian menghubungi adik korban Cahaya di Banda Aceh. 

Di sana adik korban mengatakan bahwa Arjuna kini telah berangkat pergi melaut seminggu sebelumnya.

Namun, tiga hari setelah ia mendapat kabar bahwa korban sudah pergi melaut, dirinya mendapat informasi dari facebook bahwa warga Simeulue menjadi korban pengeroyokan di Sibolga melalui Facebook.

“Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali berangkat dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” ujarnya.

Biasanya kata Kausar, jika korban mengetahui bahwa dirinya sudah kembali dari melaut, biasanya korban akan menemuinya terlebih dahulu. 

“Karena dia nggak tau kalau saya sudah pulang, sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat. Arjuna saat ini istirahat sebentar di Masjid Agung Sibolga,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang ia terima peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada pukul 02.00 Wib, Sabtu (1/11/2025) dini hari. 

Atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa keponakannya, ia menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

“Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved