Polisi Tewas di Lombok Barat

7 Fakta Pembunuhan Brigadir Esco oleh Briptu Rizka Istrinya & Keluarga, Mertua Sempat Akting

Hasil autopsi mengungkap sejumlah luka luka di tubuh Brigadir Esco, yang berasal dari senjata tajam. polisi menetapkan istri, Briptu Rizka dan mertua

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNLOMBOK.COM
POLISI TEWAS- Brigadir Esco Faska Rely (29), polisi di Lombok Barat ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat tali tergantung di lereng bukit Dusun Nyiur Lembang Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada Minggu (24/8/2025) siang. Hasil autopsi mengungkap sejumlah luka luka di tubuh Brigadir Esco, yang berasal dari senjata tajam. polisi menetapkan istri, Briptu Rizka dan mertua 
Ringkasan Berita:
  • Pembunuhan Brigadir Esco Fasca Rely, bermula dari pertengkaran dengan istrinya, Brigadir Rizka karena ekonomi pada Selasa (19/8/2025) malam.
  •  Hasil autopsi mengungkap sejumlah luka di tubuh Brigadir Esco, yang berasal dari senjata tajam.
  • Empat orang tersangka baru diantaranya, Amaq Saiun, Nuraini, Dani, dan Paozi, orang terdekat bantu Rizka tutupi kematian

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus kematian Brigadir Esco Fasca Rely, anggota Polsek Sekotong, Lombok Barat, NTB telah menemukan titik terang.

Brigadir Esco ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 11.30 WITA dengan kondisi leher terikat tali.  

Setelah Brigadir Rizka Sintiyani istri korban menjadi tersangka utama, polisi akhirnya mengungkap sederet fakta kematian Brigadir Esco.

Baca juga: Peran 5 Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir Esco, Istri Dalang Utama, Mertua Ikut Tutupi Kematian

KASUS PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO- Polisi gelar rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco di Dusun Nyiur Lembang, Kabupaten Lombok Barat, Senin (29/9/2025). Rizka sempat menelepon pihak bank sepekan sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
KASUS PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO- Polisi gelar rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco di Dusun Nyiur Lembang, Kabupaten Lombok Barat, Senin (29/9/2025). Rizka sempat menelepon pihak bank sepekan sebelum peristiwa tragis itu terjadi. (KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM)

Berawal dari hasil olah TKP serta pemeriksaan terhadap para saksi penyidik memperoleh petunjuk penting dan menetapkan empat tersangka baru.

Meski demikian, polisi belum menemukan barang bukti alat yang digunakan Rizka untuk menganiaya Esco sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. 

Berikut fakta-fakta terkait pembunuhan Brigadir Esco, yang dirangkum Tribunsumsel.

1. Dipicu Ekonomi

Dilansir dari Tribun Lombok, peristiwa pembunuhan Brigadir Esco Fasca Rely, ini bermula dari pertengkaran dengan istrinya, Brigadir Rizka pada Selasa (19/8/2025) malam.

Wakapolres Lombok Barat Kompol I Kadek Metria menjelaskan pertengkaran itu berujung pada tindak kekerasan. 

Keduanya bersitegang dipicu karena masalah ekonomi.

"Diduga dipicu perselisihan berlatar ekonomi antara pelaku dan korban," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (16/10/2025). 

Dalam reka ulang adegan sebelumnya, Rizka memperagakan adegan pemukulan yang mengarah ke kepala belakang Esco. 

"Berujung kekerasan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius dan meninggal," ucap Kadek. 

Tak hanya itu, keduanya sempat berkelahi sehingga Esco juga mengalami luka akibat benda tajam. 

2. Pakai Senjata Tajam 

Hasil autopsi mengungkap sejumlah luka luka di tubuh Brigadir Esco, yang berasal dari senjata tajam.

Senjata tajam yang diduga merupakan satu buah gunting yang kini sudah diamankan dan dihadirkan pada saat jumpa pers

"Satu sudah kami sita, sajam. dan satu lagi masih kita cari," ucap Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, dilansir dari Kompas.com, Kamis (16/10/2025).

Selain itu, penyebab kematian Brigadir Esco adalah akibat benturan benda tumpul di bagian belakang kepala.

Polisi juga masih mencari barang bukti berupa benda tumpul, yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

"Yang membuat dia meninggal berdasarkan hasil autopsi keterangan ahli porensik, dan kemarin rekosntruksi ada beberapa luka yang ada di tubuh dan penyebab kematian benturan di bagian belakang kepala, dan ini (barang bukti benda tumpul) masih kita cari," katanya.

Polisi juga telah mengamankan Sejumlah barang bukti yang menguatkan kekerasan berujung kematian yang dilakukan oleh tersangka Rizka Sintiyani.

Di antaranya kaos, celana jeans, hp, kemeja taktikal, kemeja, 2 unit HP, spatu, hingga dengan satu unit kendaraan bermotor merek Scopy.

Baca juga: TERKUAK Penyebab Brigadir Esco Dibunuh Brigadir Rizka sang Istri, Puncak Cekcok Gegara Ekonomi

3. Mertua dan Ipar Jadi Tersangka Baru

Polres Lombok Barat menetapkan empat tersangka baru dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely, anggota intel Polsek Sekotong, Rabu (15/10/2025).

Awalnya, polisi menetapkan istri almarhum Brigadir Esco, Briptu Rizka sebagai tersangka, berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan di Polda NTB, pada Jumat (19/9/2025).

Adapun empat orang lainnya diantaranya, Amaq Saiun, Nuraini, Dani, dan Paozi yang merupakan orang dekat Rizka. 

Dua dari tersangka itu adalah kedua orang tua Rizka dan satu lagi adiknya.

5 tersangka itu yang hadir dalam jumpa pers di Mapolres Lombok Barat pada Kamis (16/10/2025).

4. Tutupi Kematian Seolah Bunuh Diri

AKP Lalu Eka mengungkapkan keempat tersangka baru itu tergolong komplotan Rizka yang ikut serta dalam usaha menutupi kasus kematian Brigadir Esco.

Setelah itu, para tersangka lain yang lain turut membantu merekayasa kasus kematian Esco.

Para tersangka membuat seolah-olah sebagai kasus bunuh diri karena tubuh Esco ditemukan terikat tali di belakang rumahnya.

"Turut serta melakukan kejahatan dan dikaitkan dengan sengaja membantu RS, dan sengaja menyembunyikan orang yang sudah melaksanakan kejahatan," ujar Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, dalam konferensi pers, Kamis (16/10/2025), dilansir dari Tribunlombok.com.

Jasad Brigadir Esco sendiri pertama kali ditemukan oleh mertuanya, Amaq Saiun yang saat itu berpura-pura hendak mencari ayamnya yang hilang.

5. Mr X Bantu Bawa Jasad

Polres Lombok Barat mengungkap peran dari masing-masing tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco Pasca Rely anggota intel Polsek Sekotong.

Menurut polisi, 2 dari mereka disebut bertindak sebagai “Mr‑X”, yang membantu tersangka utama, Rizka Sintiyani, membawa jenazah korban ke kebun belakang dekat tempat tinggal tersangka.

“Ya dari keempat tersangka ini ada 2 Mr‑X yang membantu RS (Rizka Sintiyani) membawa jasad korban ke kebun belakang,” kata  Eka Arya Mardiwinata.

Meski identitas “Mr‑X” itu di antara keempat tersangka disebut, Eka enggan mengungkap siapa mereka sesungguhnya.

Ia mengatakan masih menunggu hasil penyelidikan lanjutan sebelum membuka semuanya ke publik.

Baca juga: Briptu Rizka Sekeluarga Tersangka Pembunuhan Brigadir Esco, Ayah Korban Duga Oknum Polisi Terlibat

 Setelah Esco tidak sadarkan diri, tubuhnya kemudian dibawa ke kebun di belakang rumah. 

Selanjutnya di bagian leher dikaitkan seutas tali nilon warna biru untuk mengesankan bahwa korban seolah-olah bunuh diri. 

Sejumlah pihak yang turut serta dalam rangkaian kejadian ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. 

"Turut serta melakukan kejahatan dan dikaitkan dengan sengaja membantu RS, dan sengaja menyembunyikan orang yang sudah melaksanakan kejahatan," terang Eka. 

5. Terancam Hukuman Mati

Sebelumnya, 4 tersangka baru ini juga telah dibuatkan surat penangkapan dan akan di tahan sementara waktu di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Lombok Barat.

Lima tersangka ini dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 15 tahun penjara.

6. Ayah Korban Duga Oknum Polisi Terlibat 

Meski sudah ada 5 tersangka, keluarga Brigadir Esco masih belum puas.

Ia menduga ada oknum polisi yang terlibat dalam kasus kematian anaknya yang ditemukan dalam kondisi leher terikat di belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 11.30 WITA.

"Dalam hal ini belum merasa puas karena adanya oknum (polisi) yang disebut-sebut oleh saksi yang sekarang menjadi tersangka," kata Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi.

Dia menduga adanya keterlibatan oknum kepolisian dalam kasus kematian anak pertamanya itu. 

Anggota Pol PP Lombok Tengah ini yakin empat orang tersangka tersebut tahu akan terjadinya pembunuhan. 

Meski demikian dia tidak menyangka keluarga besar istri Brigadir Esco, Briptu Rizka, yang juga besannya terlibat.

"Saya tidak menyangka akan keterlibatan orang-orang ini karena kita tahu hubungan antara almarhum pada saat sebelum kejadian ini cukup baik. Kaget juga ada keterlibatan mereka," jelasnya. 

Samsul menuntut keadilan terhadap para tersangka pembunuhan putranya.

"Kalau memang benar-benar tersangka, ya harapan kami supaya empat orang ini dihukum sesuai aturan yang berlaku," tandas Samsul. 

7. Ayah Mertua Temukan Mayat Pertama Kali

Diceritakan ayah Briptu Rizka sebelumnya, awal mula ia mengetahui menantunya Brigadir Esco Brigadir Esco Fasca Rely tewas mengenaskan.

Saiun mengungkapkan, sehari sebelum menemukan menantunya tewas, ia kehilangan ayam.

Ia saat itu hendak mencari ayamnya yang hilang.

Bukannya ayam miliknya ditemukan, namun ia malah menemukan menantunya tewas dengan kondisi terikat tali, pada Minggu (24/8/2025).

"Awalnya saya nyari ayam, ayam ini sudah hilang satu hari. Saat saya cari ayam ini dan saya lihat tali dari jarak jauh, saya penasaran firasat saya mungkin ada bangkai, tau-tau bau amis-amis semakin mendekat dan saya temukan (Brigadir Esco),” ungkapnya kepada Tribun Lombok, Senin (25/8/2025).

Korban ditemukan dalam kondisi tubuh membengkak, wajah rusak, dan leher terjerat tali.

Mengetahui hal tersebut, Saiun bergegas memanggil warga dan kepala dusun (kadus) setempat.

“Pas saya tahu saya menghubungi pak kepala dusun, terus diteruskan ke polisi,” ujarnya.

Ia tidak percaya bahwa korban yang dikenal baik itu meninggal karena bunuh diri.

“Korban ini baik, ndak ada musuhnya di sini, apalagi sama istrinya, ndak pernah saya lihat dia berkelahi, jadi kami di keluarga ini tidak percaya kalau dia meninggal bunuh diri,” ucap Saihun.

Kini Amaq Saiun ditetapkan tersangka baru kasus kematian Brigadir Esco bersama Dani Rifkan yang merupakan adik Briptu Rizka, dan Paozi, teman dekat Brigadir Esco serta Nurani, ibu Briptu Rizka.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved