Polisi Tewas di Lombok Barat

Liciknya Ayah Briptu Rizka Pura-pura Temukan Jasad Brigadir Esco, Kini Tersangka Kematian Menantu 

Siasat licik Amaq Saiun, ayah Briptu Rizka Sintiani pura-pura temukan jasad Brigadir Esco, kini jadi tersangka.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
TERSANGKA PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO - H Siun, mertua dari alamarhum Brigadir Esco Fasca Rely. Kini jadi tersangka kematian sang menantu. 

Ringkasan Berita:
  • Ayah Briptu Rizka jadi tersangka kematian Brigadir Esco bersama dengan istri dan 2 anaknya
  • Saiun sempat pura-pura termukan jasad menantu.
  • Ia diduga ikut menyembunyikan fakta kematian Brigadir Esco

TRIBUNSUMSEL.COM - Amaq Saiun, ayah Briptu Rizka Sintiyani menjadi salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely, yang tak lain adalah menantunya sendiri.

Diketahui, Amaq Saiun adalah sosok yang pertama kali menemukan jasad Brigadir Esco dengan kondisi leher terikat tali di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 24 Agustus 2025 lalu, setelah dilaporkan hilang sejak 19 Agustus 2025.

Namun kini tak disangka mertua Brigadir Esco malah jadi tersangka kematian menantunya.

Amaq Saiun ditetapkan tersangka baru kasus kematian Brigadir Esco bersama Dani Rifkan yang merupakan adik Briptu Rizka, dan Paozi, teman dekat Brigadir Esco serta Nurani, ibu Briptu Rizka.

Diceritakan ayah Briptu Rizka sebelumnya, awal mula ia mengetahui menantunya Brigadir Esco Brigadir Esco Fasca Rely tewas mengenaskan.

Saiun mengungkapkan, sehari sebelum menemukan menantunya tewas, ia kehilangan ayam.

Ia saat itu hendak mencari ayamnya yang hilang.

Baca juga: Siasat Licik Briptu Rizka & 4 Tersangka Bunuh Brigadir Esco, Rekayasa Kematian Seolah Akhiri Hidup 

Bukannya ayam miliknya ditemukan, namun ia malah menemukan menantunya tewas dengan kondisi terikat tali, pada Minggu (24/8/2025).

"Awalnya saya nyari ayam, ayam ini sudah hilang satu hari. Saat saya cari ayam ini dan saya lihat tali dari jarak jauh, saya penasaran firasat saya mungkin ada bangkai, tau-tau bau amis-amis semakin mendekat dan saya temukan (Brigadir Esco),” ungkapnya kepada Tribun Lombok, Senin (25/8/2025).

MOTIF PEMBUNUHAN - Lima orang tersangka dalam kasus kematian Brigadir Esco Fasca Rely dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Lombok Barat, Kamis (16/10/2025). Motif pembunuhan karena KDRT pemicunya ekonomi.
MOTIF PEMBUNUHAN - Lima orang tersangka dalam kasus kematian Brigadir Esco Fasca Rely dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Lombok Barat, Kamis (16/10/2025). Motif pembunuhan karena KDRT pemicunya ekonomi. (TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA)

Korban ditemukan dalam kondisi tubuh membengkak, wajah rusak, dan leher terjerat tali.

Mengetahui hal tersebut, Saiun bergegas memanggil warga dan kepala dusun (kadus) setempat.

“Pas saya tahu saya menghubungi pak kepala dusun, terus diteruskan ke polisi,” ujarnya.

Ia tidak percaya bahwa korban yang dikenal baik itu meninggal karena bunuh diri.

“Korban ini baik, ndak ada musuhnya di sini, apalagi sama istrinya, ndak pernah saya lihat dia berkelahi, jadi kami di keluarga ini tidak percaya kalau dia meninggal bunuh diri,” ucap Saihun.

Usai jasad Brigadir Esco ditemukan, saing istri dikabarkan pingsan. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved