Berita Viral

Rezeki Dini Fitria, Kepsek SMAN 1 Cimarga Usai Berdamai Siswa Merokok, Beredar Diberi Umrah Gratis 

Rezeki nomplok Dini Fitria, Kepala Sekolah atau Kepsek SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria mendapatkan hadiah umrah gratis

|
IG/folkshitt
MEDIASI MINTA MAAF- Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten, Dini Fitria, dan siswa ILP (17), saling minta maaf atas insiden penamparan siswa ketahuan merokok di ruang kerjanya di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu (15/10/2025). Dini Fitria kini beredar kabar diberi umrah gratis. 
Ringkasan Berita:
  • Beredar kabar Kepsek SMAN 1 Cimarga diberi umrah gratis oleh ponpes Darussofa.
  • Dini Fitria yang sempat dipecat dari jabatannya kini kembali menjabat.
  • Akhir kasus Dini Fitria dan siswa yang merokok berakhir damai.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rezeki nomplok Dini Fitria, Kepala Sekolah atau Kepsek SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria mendapatkan hadiah umrah gratis dari pondok pesantren atau Ponpes Darussofa, Jumat (17/10/2025). 

Hal itu terungkap lewat  Instagram @unikinfold yang dikutip Tribunbanten.com.

Dalam video itu terdapat 10 orang yang menyampaikan pesan umrah gratis untuk Kepsek Dini Fitria

Salah satu perwakilan pondok pesantren Darussofa bersama para kiyai memberikan umrah gratis kepada Dini Fitria yang akan berangkat pada Juli 2026 nanti.

"Assalamualaikum Wr-Wb.

Alhamdulillah hari ini pondok pesantren Darussofa dan PT Madinah Darussofa Amanah, bersama para kiyai dan ustad, InsyaAllah memberikan umrah gratis untuk Ibu Dini Kepsek SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.

InsyaAllah bulan Juli 2026 berangkat menunaikan haji. 

Dan ingat seorang guru adalah memberikan kemuliaan kepada seluruh anak muridnya.

Seorang murid akan berhasil mendapatkan ridho dari gurunya.

Seorang murid akan hancur kalau tidak mendapatkan ridho gurunya. 

Ridho guru InsyaAllah berkah ilmunya.

Sekali lagi kami ucapakan terima kasih kepada Ibu Dini Kepsek yang luar biasa, mendidik anak muridnya dengan amanah. 

InsyaAllah umrah bersama Madinah Darussofa Amanah. Wassalam Wr-Wb. 

Takbir, Allahuakbar."

LAPORAN DICABUT- Orang tua siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, resmi mencabut laporannya terhadap Kesek Dini Fitria terkait kasus dugaan penamparan anaknya dari Polres Lebak di SMAN 1 Cimarga, saat melakukan musyawarah, Kamis (16/10/2025).   Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten Dini Fitria akhirnya kembali aktif menjabat di sekolah.
LAPORAN DICABUT- Orang tua siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, resmi mencabut laporannya terhadap Kesek Dini Fitria terkait kasus dugaan penamparan anaknya dari Polres Lebak di SMAN 1 Cimarga, saat melakukan musyawarah, Kamis (16/10/2025). Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten Dini Fitria akhirnya kembali aktif menjabat di sekolah. (TribunBanten.com/Misbahudin)

Baca juga: Reaksi Kepsek Dini Kembali Aktif ke SMAN 1 Cimarga usai Damai dengan Siswa Merokok: Masih Waswas

Meski begitu, TribunBanten.com berupaya mengkonfirmasi kebenaran video tersebut kepada Kepsek Dini Fitria, baik melalui sambungan telepon dan pesan singkat, namun belum mendapatkan jawaban. 

Sebelumnya, Kepsek SMAN 1 Cimarga viral di media sosial lantaran melakukan kekerasan kepada siswa hingga dilaporkan orang tua siswa.

Adapun hal itu dilakukan Dini Fitria karena merasa kesal dibohongi siswa yang ditegurnya merokok di halaman sekolah.

Dengan kejadian tersebut, Dini bahkan  Dini sempat dinonaktifkan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, imbas insiden penamparan terhadap siswa ILP (17), yang ketahuan merokok di dalam lingkungan sekolah.

Kepsek Dini dan siswa ILP sendiri sudah sepakat berdamai setelah saling memaafkan di ruang kerja Andra di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu (15/10/2025).  

Kini Dini khirnya kembali aktif menjabat di sekolah.

Terlihat dari unggahan Instagram @kepoin_trending, terlihat Kepsek Dini Fitria berjalan memasuki SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, pada Kamis, (16/10/2025).

Sejumlah guru juga tampak berdiri menyambut kedatangan Dini di depan ruangan.

Meski telah kembali ke SMAN 1 Cimarga, Dini tak menampik jika dirinya masih merasa waswas setelah peristiwa yang membuatnya viral.

"Saya sudah memaafkan, perasaan waswas masih tetap ada," kata Dini, dilansir dari Kompas.com.

Diakui Dini, setelah peristiwa penamparan itu, sejumlah guru kini serba khawatir dalam bersikap.

Mereka takut langkah mendisiplinkan siswa bisa dianggap sebagai bentuk kekerasan atau mempermalukan.

"Guru sekarang banyak yang takut menegur karena khawatir kena bully atau dilaporkan. Kalau Bapak, Ibu lihat kenapa murid-murid banyak yang gondrong, itu karena guru khawatir kalau dipotong rambutnya malah viral," kata Dini.

Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi membuat pendidikan karakter kehilangan rohnya.

Padahal, menurut dia, guru memiliki peran penting dalam menanamkan kejujuran dan kedisiplinan sejak dini.

"Saya marah kemarin bukan karena rokoknya, tetapi karena kebohongannya. Kalau bohong dibiarkan, nanti turunannya bisa mencuri, korupsi, berontak. Maka itu harus dididik sejak dini," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia mengakui tindakan emosionalnya terhadap siswa saat itu merupakan bentuk kasih sayang yang khilaf.

Namun, ia berharap kejadian itu menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pembinaan di sekolah.

"Saya ingin ada coaching untuk para pendidik supaya jelas batasan antara menegur dan mempermalukan. Jujur, kami butuh batasan. Tidak mungkin seorang guru membunuh karakter muridnya," ujar Dini.

Meski sempat menjadi sorotan nasional, Dini memilih menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan introspeksi.

Ia berjanji tetap mengabdi dan berjuang untuk pendidikan karakter di sekolahnya.

Orang Tua Cabut Laporan 

Orang tua siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, resmi mencabut laporan dugaan penamparan murid merokok yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Dini Pitria, pada Kamis (16/10/2025).

Pencabutan itu diwakili oleh kuasa hukumnya pada Kamis (16/10/2025) sore. 

Dalam prosesi pencabutan laporan itu, juga hadir Dini Pitria didampingi Sekda Lebak, Budi Santoso, Ketua PGRI Lebak Iyan Pitriana, dan anggota DPRD Banten, Musa Weliansyah.

Kapolres Lebak, AKBP Herfio Zaki, mengatakan telah menerima upaya pencabutan laporan itu dan akan menindaklanjuti prosesnya dengan cepat.

"Alhamdulillah sudah ada perdamaian antara kedua belah pihak, nanti kami proses dengan cepat dan mudah-mudahan perdamaian ini dapat selesai dengan restorative justice," kata Zaki di Polres Lebak, Kamis.

Zaki berharap dicabutnya laporan ini bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara kedua belah pihak. Apalagi keduanya sudah bermaaf-maafan dan sepakat damai.

Dalam kesempatan yang sama, Dini mengaku lega dengan pencabutan berkas ini. Dari rangkaian peristiwa yang terjadi satu minggu ini terkait dirinya, menurut Dini, laporan ini merupakan puncak kasus.

"Alhamdulillah, lega, karena laporan ini puncak dari semua yang terjadi kemarin," kata Dini di Mapolres Lebak.

Sebelumnya buntut adanya insiden itu, berujung para siswa menggelar aksi mogok sekolah sebagai bentuk solidaritas kepada temannya yang diduga mengalami kekerasan karena dipukul Kepsek hingga Kepala SMAN 1 Cimarga Dini Fitia dinonaktifkan dari jabatannya.

Meskipun aksi kekerasan tidak dibenarkan, namun banyak warganet menyayangkan aksi penonaktifan terhadap Kepsek tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria buka suara, terkait dugaan kekerasan terhadap siswa, yang menyeret nama dirinya.

Dini dituding telah melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu anak muridnya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved