Polisi Tewas di Lombok Barat

Tangis Ayah Tiri Briptu Rizka Pecah Cerita Derita Putri di Penjara, Anak Saya Tidak Membunuh Suami

Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, anggota intel Polsek Sekotong, masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga.Sang istri, Briptu Rizki

Editor: Moch Krisna
kolase Youtube Kompas TV
PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO: Foto kenangan Brigadir Esco semasa hidup dengan sang istri yakni Briptu Rizka (kiri). Kasus pembunuhan intel Polres Lombok Barat Brigadir Esco disorot jenderal bintang 2. Sang jenderal meyakini pembunuh Esco lebih dari 1 orang. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, anggota intel Polsek Sekotong, masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga.

Sang istri, Briptu Rizka Sintiyani, yang bertugas di Polres Lombok Barat, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Namun, ayah tirinya, Samsudin, menolak keras tudingan tersebut.

Brigadir Esco dilaporkan hilang sejak Selasa (19/8/2025) dan ditemukan tewas lima hari kemudian di belakang rumah warga Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kabupaten Lombok Barat.

Tubuhnya dalam kondisi mengenaskan: leher terikat tali, wajah penuh luka, dan tubuh mulai membengkak. Hasil otopsi menunjukkan adanya luka akibat hantaman benda tumpul.

Samsudin, ayah tiri Briptu Rizka, mengaku anaknya sempat bercerita soal komunikasi terakhir dengan sang suami.

Menurut Rizka, Esco tidak membalas pesan WhatsApp dan menolak mengangkat telepon.

 

PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO: Briptu Rizka tersangka pembunuhan terhadap Brigadir Esco suaminya sendiri.
PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO: Briptu Rizka tersangka pembunuhan terhadap Brigadir Esco suaminya sendiri. (Kolase/Facebook Rizka Sintiya)

 

“Ada dia cerita, di-WA ndak mau balas, ditelepon ndak mau ngangkat katanya,” ujar Samsudin dalam wawancara di kanal YouTube Koranlombok melansir Tribunnewsbogor.com, Minggu (28/9/2025)

Samsudin menangis saat mengetahui anak tirinya ditetapkan sebagai tersangka.

Ia yakin Rizka tidak mungkin tega menghabisi nyawa suaminya sendiri.

“Saya yakin 1000 persen anak saya bukan pelakunya. Dia itu pengecut, lihat darah aja takut. Saya tahu dari kecilnya,” tegasnya.

Ia juga mengungkap bahwa Rizka mengalami syok berat setelah kematian Esco, dan tidak banyak bicara saat dijenguk di Rutan Polda NTB.

“Dia syok, dari hari pertama sampai kedua. Ndak pernah cerita banyak-banyak,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved