Prabowo Reshuffle Kabinet

Harta Kekayaan M Qodari Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan Gantikan AM Putranto, Fantastis

Kekayaan Muhammad Qodari, Kepala Kantor Staf Kepresidenan(KSP) yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, memiliki 176 properti, utang Rp2,8 M

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Youtube Sekretariat Presiden
DILANTIK STAF KSP- Kekayaan Muhammad Qodari, Kepala Kantor Staf Kepresidenan(KSP) yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, memiliki 176 properti, utang Rp2,8 M 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengintip harta kekayaan Muhammad Qodari, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/9/2025).

Qodari, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP, kini menjadi KSP menggantikan AM Putranto.

Tak tanggung-tanggung, Qodari memiliki ratusan properti.
 
Hal itu tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disampaikannya pada 19 Januari 2025 dengan jenis laporan khusus awal menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan.

Baca juga: Jejak Karier Letjen Purn TNI Djamari Chaniago yang Dilantik Jadi Menko Polkam, Dulu Anggota DKP

 

M Qodari, Resmi Dilantik Sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Kelahiran Palembang, Direktur Eksekutif Indo Barometer
M Qodari, Resmi Dilantik Sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Kelahiran Palembang, Direktur Eksekutif Indo Barometer (Tribunnews.com)

 

Merujuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2024, harta kekayaan Qodari mencapai Rp 261.937.383.652. 

Rincian: 

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 182.792.200.000

Properti milik Qodari tersebar di sejumlah daerah, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Depok, Bogor, Sukabumi, Palangka Raya, Lombok, hingga Bandar Lampung. 

Namun, yang paling banyak berada di Palangka Raya, jumlahnya mencapai 133 properti. 

Adapun nilai properti milik Qodari sangat bervariasi, mulai dari jutaan hingga puluhan miliar rupiah. 

Properti paling mahal berada di Jakarta Pusat, berupa tanah dan bangunan seluas 780 meter persegi/785 meter persegi senilai Rp 54 miliar. 

Sementara properti paling murah berlokasi di Palangka Raya, berupa tanah seluas 3.000 meter persegi senilai Rp 9 juta.

Kemudian dari segi sumber perolehan, seluruh properti milik Qodari berasal dari hasil sendiri. Artinya bukan berasal dari warisan maupun hibah.

Baca juga: Segini Harta Kekayaan Letjen Purn TNI Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 933.000.000

1. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA 2.0 V AT Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 284.000.000

2. MOBIL, NETA V-II Tahun 2024, HASIL SENDIRI Rp. 299.000.000

3. MOTOR, HONDA CMX500 REBEL Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000

4. MOBIL, WULING AIR EV LONG RANGE Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 9.864.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 475.000.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 70.718.520.875

F. HARTA LAINNYA Rp. 11.109.280

Sub Total Rp. 264.793.830.155

III. UTANG Rp. 2.856.446.503

Sehingga total kekayaannya yang tercatat di LHKPN sebesar 261.937.383.652.

 

Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik M Qodari menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025). 

Qodari yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP kini menjadi KSP menggantikan AM Putranto.

Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian Kepala Komunikasi Kepresidenan, Kepala dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan, serta Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan, Kepala Staf Kepresidenan, serta Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisian. 

Acara pelantikan dimulai dengan pengumandangan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan Keppres oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti. 

Setelahnya, Presiden Prabowo memandu pembcaan sumpah jabatan yang diikuti oleh para Menteri dan Wakil Menteri serta Kepala dan Wakil Kepala Badan yang dilantik. 

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," katanya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," imbuhnya.

Setelahnya, para menteri yang baru saja dilantik menandatangani berita acara satu per satu.

Baca juga: Letjen Purn TNI Djamari Chaniago Resmi Dilantik Jadi Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan 

 

Rekam Jejak Karier M Qodari

Dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Qodari lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 15 Oktober 1973.

Sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi yang baru, Qodari memiliki latar belakang pendidikan di sejumlah perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Ia pernah menempuh pendidikan sarjana atau S-1 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1992.

Qodari kemudian berkarier sebagai peneliti setelah mendapatkan gelar sarjana pada 1997.

Setelah itu, ia berkarier di Institut Studi Arus Informasi (ISAI) selama tiga tahun sejak 1999.

Qodari memutuskan melanjutkan studi ke jenjang magister atau S-2 di University of Essex pada 2001.

Ia banyak mempelajari bidang political behaviour sebagai kajian strategis psikologi sosial di universitas tersebut.

Qodari lulus dari University of Essex pada 2002 dan memutuskan pulang ke Indonesia untuk berkarier sebagai peneliti di Centre For Strategic and International Studies (CSIS).

Satu tahun berikutnya, ia ditunjuk menjadi Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia.

Qodari juga ditunjuk menjadi Chief Editor Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine pada 2003.

Perjalanan kariernya berlanjut sebagai Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia pada 2005.

Berbekal pengalamannya di beberapa lembaga riset, Qodari memutuskan untuk mendirikan Indo Barometer pada 2006.

Indo Barometer didirikan sebagai lembaga riset yang berfokus pada kajian perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala.

Qodari kemudian menempuh pendidikan doktoral atau S-3 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada 2007.

Nama Qodari masuk jajaran komisaris setelah Pertamina Hulu Energi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) beberapa waktu yang lalu.

Qodari menjadi nama pejabat kesekian yang ditunjuk petinggi badan usaha milik negara (BUMN).

Ia menyusul beberapa nama yang sudah menjadi komisaris BUMN, seperti Yovie Widianto sebagai Komisaris PT Pupuk Indonesia dan Giring Ganesha Komisaris Independen di PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved