Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Demi Uang, Kopda FH Otaki Pembunuhan Ilham Kacab Bank BUMN, Beri Imbalan Rp 45 Juta Ke Penculik

Hasil autopsi RS Bhayangkara menyatakan korban meninggal akibat hipoksia—kekurangan oksigen akibat kekerasan fisik.

Editor: Slamet Teguh
Kompas TV
PEMBUNUHAN KACAB BANK — Oknum anggota TNI, Kopda FH, ditangkap atas perannya sebagai perencana penculikan dan pembunuhan Kacab bank BUMN Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37). Ia disebut menerima Rp45 juta untuk merekrut eksekutor dan mengatur jalur penyerahan korban. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Demi uang, prajurit TNI, Kopda FH otaki kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (37). 

Bukan sekadar pelaku, tapi bagian dari klaster perencana yang mengatur jalannya eksekusi.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, motifnya yang bersangkutan menerima sejumlah uang,” ujar Kapuspen TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025).

Awal Terungkapnya Kasus
 
Kasus ini mulai terkuak setelah warga menemukan jenazah pria tak dikenal di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis pagi (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, dan terdapat luka akibat hantaman benda tumpul di leher dan dada.

Warga yang menemukan jenazah saat menggembala sapi langsung melapor ke aparat.

Hasil autopsi RS Bhayangkara menyatakan korban meninggal akibat hipoksia—kekurangan oksigen akibat kekerasan fisik.

Sehari sebelumnya, Rabu (20/8/2025), rekaman CCTV di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo menunjukkan detik-detik penculikan.

 Ilham berjalan menuju mobilnya, lalu disergap oleh beberapa pria dari kendaraan putih yang terparkir di samping mobilnya.

Ia ditarik paksa dan mobil pelaku segera melaju meninggalkan lokasi.

Peran Kopda FH: Penghubung, Perencana, Penerima Uang

Kopda FH disebut bertugas mencari orang untuk melakukan aksi penculikan terhadap Ilham.

Ia menghubungi EW alias Eras, yang kemudian merekrut rekan-rekannya untuk menjalankan operasi lapangan.

Pertemuan awal terjadi di kantin kawasan Cijantung, Selasa (19/8/2025).

Kopda FH menawarkan pekerjaan kepada Eras: menculik paksa korban.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved