Ledakan Misterius di Pamulang

Kondisi Korban Ledakan Misterius di Pamulang, Kulit Terkelupas Hingga Baju Sobek

Kondisi korban ledakan misterius di Pamulang Tangerang Selatan alami luka-luka.

TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
LEDAKAN DI PAMULANG- Kondisi rumah Fadli yang hancur lebur akibat adanya ledakan di Jalan Talas II RT 03/RW 01, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9/2025). 

Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com pada Jumat (12/9/2025) hingga pukul 11.00 WIB, lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah disterilisasi oleh petugas.

Sejumlah rumah warga yang hancur lebur akibat ledakan juga telah dipasangi garis polisi berwarna kuning secara keliling guna menghindari adanya warga yang masuk.

Puluhan personil kepolisian terlihat beraktivitas pada rumah yang mengalami kerusakan paling parah. Sejumlah gang menuju lokasi ledakan juga telah dijaga oleh brimob dengan kelengkapan senjata laras panjang.

Selain itu tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB juga ikut serta berada di sekitar TKP membantu warga yang rumahnya terdampak ledakan.

Adapun rumah yang terdampak ledakan kondisinya sangat berantakan. Mulai dari atap yang rubuh, tembok ambruk sehingga membuat perabotan rumah tangga berantakan.

Selain itu sekira 8 rumah yang ada di sekitar juga mengalami dampak yaitu terdapat sejumlah kendaraan yang tertimpa asbes ataupun genteng dari rumah yang hancur.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang mengatakan, pasukan brimob ditugaskan untuk mengamankan sekitar TKP yang tengah disterilkan oleh polisi.

"Jadi brimob yang datang ke lokasi ini karena tengah melaksanakan BKO di Pores Tangerang Selatan hanya turut mengamankan perimeter selama kami melakukan olah TKP," ujar Victor kepada awak media.

Menurut Victor, hingga saat ini pihaknya masih fokus menggelar olah TKP guna menyelidiki penyebab terjadinya ledakan.

"Saat ini kami fokus dulu untuk melakukan olah TKP untuk mengetahui dulu sumber ledakannya dari mana," ungkapnya.

Korban Luka Bakar 99 Persen

Sementara, Masturo, Ketua RT 3 RW 1, yang melingkupi wilayah tersebut, menyebutkan nama korban.

"Yang paling parah Agus, sama istrinya Rini, anaknya Rizki sama balita anaknya, Intan," kata Masturo di lokasi.

"Emi ibu hamil, terus Nia sekitar 58 tahunan sama mertuanya, Taslimah sekitar 70 tahunan," lanjutnya.

Pasutri Agus dan Rini usia paruh baya, sedangkan putranya sekitar 19 tahun, dan putrinya masih balita.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved