Berita Nasional

Kritik Pedas Salsa Terkait Fitur TikTok Live Dimatikan, Sebut Pemernitah Bunuh Rezeki UMKM

Kecaman keras dilayangkan Salsa Erwina Hutagalung diaspora Indonesia tinggal di Denmark terkait fitur live tiktok dimatikan saat demo terjadi.

Editor: Moch Krisna
Tiktok/salsaerwina
DUGA DIINTIMIDASI- Salsa Erwina kembali bereaksi panas usai melihat unggahan Ahmad Sahroni yang menyinggung soal ajakan untuk “main” ke rumah orang tuanya di Pamulang. 

TikTok Live bukan hanya sekadar fitur hiburan, tetapi juga sudah menjadi bagian dari ekosistem social commerce yang tumbuh pesat di Indonesia.

Melalui fitur ini, penjual tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga membangun pengalaman belanja yang lebih personal bagi konsumen.

Dengan memadukan interaksi langsung, konten kreatif, dan sistem belanja digital, TikTok Live mampu menjadi salah satu motor penggerak ekonomi digital, terutama di kalangan generasi muda yang semakin terbiasa dengan konsep belanja online interaktif.

Meski fitur live kembali dibuka, TikTok tetap menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap konten yang disiarkan.

Konten yang dinilai melanggar Panduan Komunitas, seperti ujaran kebencian, kekerasan, atau provokasi, akan segera dihapus.

Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen TikTok untuk menjaga ruang digital tetap sehat, aman, dan produktif bagi seluruh penggunanya.

Kembalinya fitur TikTok Live di Indonesia menjadi kabar baik yang ditunggu banyak pihak.

 Tidak hanya menghidupkan kembali interaksi kreator dengan audiens, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi pelaku usaha yang selama ini menggantungkan strategi penjualannya melalui live streaming.

Namun, pengguna tetap diimbau untuk mematuhi aturan dan Panduan Komunitas TikTok agar platform ini tetap menjadi ruang yang bermanfaat, aman, dan beradab.

Sebelumnya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyerahkan keputusan dibukanya kembali fitur siaran langsung (live) TikTok kepada perusahaan aplikasi tersebut.

Dia menegaskan, penutupan live TikTok sejak Sabtu (30/8/2025) malam merupakan kebijakan TikTok, bukan instruksi dari pemerintah.

"Tapi secara sukarela dilakukan oleh TikTok. (Pembukaan fitur live) Itu tergantung TikTok. Mereka lagi mengevaluasi menurut pengumuman yang mereka buat," kata Nezar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

Nezar menyampaikan bahwa TikTok tengah mencoba memonitor konten-konten negatif yang dianggap berlawanan dengan pedoman pengguna (community guideline).

Fitur live TikTok diketahui sempat dipakai untuk menyiarkan demo.

Seharusnya, kata Nezar, ekspresi masyarakat bisa disampaikan dengan baik di platform-platform media sosial.

"Kita harus memikirkan keselamatan warga atas beredarnya konten-konten yang provokatif, yang menganjurkan pembakaran, bahkan mengarahkan kepada pembunuhan dan lain-lain. Ini juga mesti harus jadi perhatian," ucap Nezar.

 

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved