Berita Nasional

Kritik Pedas Salsa Terkait Fitur TikTok Live Dimatikan, Sebut Pemernitah Bunuh Rezeki UMKM

Kecaman keras dilayangkan Salsa Erwina Hutagalung diaspora Indonesia tinggal di Denmark terkait fitur live tiktok dimatikan saat demo terjadi.

Editor: Moch Krisna
Tiktok/salsaerwina
DUGA DIINTIMIDASI- Salsa Erwina kembali bereaksi panas usai melihat unggahan Ahmad Sahroni yang menyinggung soal ajakan untuk “main” ke rumah orang tuanya di Pamulang. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kecaman keras dilayangkan Salsa Erwina Hutagalung diaspora Indonesia tinggal di Denmark terkait fitur live tiktok dimatikan saat demo terjadi.

Salsa sapaan akrabnya menilai hal tersebut sangat merugikan UMKM dan para mikro enterpreneurship yang memperoleh penghasilan dari TikTok Live.

Kebijakan itu dinilai sama saja dengan ingin membunuh semut tapi menggunakan nuklir sehingga merusak semuanya.

"Temen temen mikro enterpreneurship yang selama ini jadi content creator di tiktok aku turut berduka cita atas tiktok live yang sudah gak bisa diaktifkan lagi di Indonesia," kata Salsa melansir dari Instagramnya @salsaer, Selasa (2/9/2025) via Wartakotalive.com.

Salsa mengaku sempat menggunakan TikTok live, karena di tempat tinggalnya saat ini di Denmark masih bisa digunakan.

"Sebelumnya aku belum pernah sama sekali pun live dan melihat orang live, jadi aku gak ngerti gimana itu caranya dan apa yang didapat dari sana. Dan ternyata setelah aku live selama 40 menit aku sudah dapat sekitar 100 ribu lebih gitu ya dari situ," ujar Salsa.

Dari sana, kata Salsa dia menyadari bahwa TikTok live sangat bermanfaat bagi masyarakat yang memutuskan menjadi content creator dan UMKM yang berjualan di TikTok live.

 

TANTANG DEBAT : Foto Salsa Erwina Diambil dari Akun Instagram Pada Kamis (28/8/2025). Salsa Viral Setelah Menantang Debat Ahmad Sahroni Imbas Pernyataan Menyebut Rakyat Ingin Bubarkan DPR RI Tertolol di Dunia
TANTANG DEBAT : Foto Salsa Erwina Diambil dari Akun Instagram Pada Kamis (28/8/2025). Salsa Viral Setelah Menantang Debat Ahmad Sahroni Imbas Pernyataan Menyebut Rakyat Ingin Bubarkan DPR RI Tertolol di Dunia (Kolase Instagram Salsaer)

 

"Dari situ aku menyadari, ya ampun ini tuh bisa bermanfaat banget bagi masyarakat masyarakat yang memang memutuskan untuk jadi content creator, dan mungkin kebanyakan orang yang berjualan di tiktok live ini adalah mikro enterpreneurship yang bekerja dari rumah," katanya.

Salsa menjelaskan dari statistik yang ditelisiknya ternyata pengguna TikTok live kebanyakan adalah ibu rumah tangga atau anak-anak muda yang mereka modalnya belum banyak sehingga mereka bekerja dari rumah.

"Ini artinya mematikan pencaharian dan rezeki dari orang-orang yang mencari makan dari TikTok live, dan ini tindakan yang sangat tidak bijaksana yang dilakukan pemerintah," katanya.

"Aku juga udah baca statistik, jadi sebenernya tiktok live menyumbang ekonomi kepada masyarakat sebanyak sekitar beberapa juta dolar. Ini cukup besar kehilangan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat, dan temen temen yang bekerja jualan barang barang dari tiktok live," ujarnya.

Menurut Salsa ini adalah waktu yang tidak tepat sasaran untuk dilakukan karena tuntutan masyarakay sudah jelas sekali terhadap pemerintah.

"Kita punya beberapa tuntutan yang  tinggal dilaksanakan dan sudah dikatakan berkali-kali apabila ini dilaksanakan maka ini akan berhasil meredam amarah dari masyarakat yang sudah gak percaya dengan kinerja pemerintah. Laksanakan secepat-cepatnya, setiap hari update, progres sampai mana untuk meredam amarah masyarakat," kata Salsa.

Karenanya ia mempertanyakan mengapa yang dikorbankan adalah masyarakat yang sedang berjuang mencari uang dan juga berkontribusi pada pajak negara dengan mematikan live TikTok.

"Kita lagi yang harus jadi korban dari ini semua. Ini bagaikan kita ingin mengusir semut tapi menggunakan senjata nuklir. Kan itu tidak dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini dengan kebijakan yang sangat merugikan. Ini justru merugikan secara ekonomi bagi masyarakat yang memang sudah sulit," katanya.

Menurut Salsa, jika memang mematikan TikTok live untuk menghentikan provokasi dan ajakan kekerasan, bukankah polisi memiliki anggaran besar untuk bisa melacak siapa yang melakukan provokasi kekerasan.

"Katanya kan begitu kan, untuk menghentikan provokasi dan ajakan kekerasan. Kalian polisi, punya anggaran yang sangat besar kok, bisa kan dilacak siapa yang memprovokasi kekerasan. Kan bisa dia saja yang dihentikan akunnya, kenapa semuanya harus bertanggung jawab, saat semuanya tidak berkontribusi ke sana dan justru berkontribusi positif terhadap negara ini," katanya.

Salsa mengatakan hal ini sangat tidak adil dan tidak berpihak pada masyarakat kecil.

"Perlakuan yang sangat tidak adil dan sangat tidak berpihak pada masyatakat kecil," katanya.

Hal ini kata Salsa juga sangat kontradiktif dengan tujuan jangka panjang indonesia untuk menjadi indonesia digitak di tahun 2030.

"Teman teman ini bukan sekedar aksi membungkam suara ya tapi ini lebih besar dari itu. Kebayang gak orang-orang yang mau investasi ke Indonesia, perusahaan-perushaan yang mau investasi ke Indoneisa, akan merasa bahwa Indonesia bukan tempat yang stabil karena kebijakan bisa berubah kapan saja," kata Salsa.

Menurutnya hal ini menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpercayaan dari investor terhadap Indonesia dan akan menyakiti Indonesia secara ekonomi dalam jangka panjang.

"Jadi pemerintah tolonglah bikin kebijakan yang tepat sasaran, bukan yang malah membunuh ekonomi dan penghasilan masyarakat kecil yang sangat membutuhkan," kata Salsa.

 

Sudah Bisa Kembali

Setelah sempat dihentikan sementara selama beberapa hari, kini fitur TikTok Live sudah bisa kembali digunakan oleh pengguna di Indonesia.

Sejak Selasa, 2 September 2025, sore, sejumlah akun kreator maupun pelaku usaha tampak sudah melakukan siaran langsung secara normal, baik untuk berjualan maupun sekadar berinteraksi dengan pengikutnya.

Kembalinya fitur live ini langsung disambut gembira, terutama oleh para penjual online dan pelaku UMKM yang mengandalkan TikTok Live sebagai salah satu strategi pemasaran utama.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa akun telah memulai live streaming pada sore hari.

Mereka menjajakan produk, melakukan sesi tanya jawab, hingga hiburan interaktif yang selama ini menjadi daya tarik utama TikTok Live.

Langkah ini menjadi kabar positif setelah sebelumnya TikTok memutuskan untuk menonaktifkan fitur live sementara waktu di Indonesia.

Penonaktifan tersebut dilakukan sejak akhir Agustus 2025, bertepatan dengan meningkatnya tensi aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah.

 

Alasan TikTok Matikan Fitur Live

Menurut keterangan resmi dari manajemen TikTok, penghentian sementara fitur live bukanlah tanpa alasan.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan fitur live yang berpotensi memicu keresahan di tengah masyarakat.

Juru bicara TikTok menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi menjaga agar platform tetap menjadi ruang yang aman, ramah, dan bebas dari konten provokatif.

“Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada," ungkap pihak TikTok.

Penutupan sementara fitur TikTok Live beberapa waktu lalu memberikan dampak besar, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Selama fitur ini tidak aktif, banyak penjual online mengaku mengalami penurunan penjualan karena live streaming merupakan salah satu kanal utama untuk mempromosikan produk.

Kini, dengan kembali berjalannya fitur live, peluang tersebut bisa dioptimalkan lagi.

Penjual dapat berinteraksi langsung dengan calon pembeli, menawarkan promo, hingga melakukan penjualan real-time.

Bagi kreator konten hiburan, kembalinya fitur live juga memungkinkan mereka untuk kembali membangun kedekatan dengan audiens.

TikTok Live bukan hanya sekadar fitur hiburan, tetapi juga sudah menjadi bagian dari ekosistem social commerce yang tumbuh pesat di Indonesia.

Melalui fitur ini, penjual tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga membangun pengalaman belanja yang lebih personal bagi konsumen.

Dengan memadukan interaksi langsung, konten kreatif, dan sistem belanja digital, TikTok Live mampu menjadi salah satu motor penggerak ekonomi digital, terutama di kalangan generasi muda yang semakin terbiasa dengan konsep belanja online interaktif.

Meski fitur live kembali dibuka, TikTok tetap menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap konten yang disiarkan.

Konten yang dinilai melanggar Panduan Komunitas, seperti ujaran kebencian, kekerasan, atau provokasi, akan segera dihapus.

Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen TikTok untuk menjaga ruang digital tetap sehat, aman, dan produktif bagi seluruh penggunanya.

Kembalinya fitur TikTok Live di Indonesia menjadi kabar baik yang ditunggu banyak pihak.

 Tidak hanya menghidupkan kembali interaksi kreator dengan audiens, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi pelaku usaha yang selama ini menggantungkan strategi penjualannya melalui live streaming.

Namun, pengguna tetap diimbau untuk mematuhi aturan dan Panduan Komunitas TikTok agar platform ini tetap menjadi ruang yang bermanfaat, aman, dan beradab.

Sebelumnya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyerahkan keputusan dibukanya kembali fitur siaran langsung (live) TikTok kepada perusahaan aplikasi tersebut.

Dia menegaskan, penutupan live TikTok sejak Sabtu (30/8/2025) malam merupakan kebijakan TikTok, bukan instruksi dari pemerintah.

"Tapi secara sukarela dilakukan oleh TikTok. (Pembukaan fitur live) Itu tergantung TikTok. Mereka lagi mengevaluasi menurut pengumuman yang mereka buat," kata Nezar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

Nezar menyampaikan bahwa TikTok tengah mencoba memonitor konten-konten negatif yang dianggap berlawanan dengan pedoman pengguna (community guideline).

Fitur live TikTok diketahui sempat dipakai untuk menyiarkan demo.

Seharusnya, kata Nezar, ekspresi masyarakat bisa disampaikan dengan baik di platform-platform media sosial.

"Kita harus memikirkan keselamatan warga atas beredarnya konten-konten yang provokatif, yang menganjurkan pembakaran, bahkan mengarahkan kepada pembunuhan dan lain-lain. Ini juga mesti harus jadi perhatian," ucap Nezar.

 

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved