Berita Nasional

Kritik Pedas Salsa Terkait Fitur TikTok Live Dimatikan, Sebut Pemernitah Bunuh Rezeki UMKM

Kecaman keras dilayangkan Salsa Erwina Hutagalung diaspora Indonesia tinggal di Denmark terkait fitur live tiktok dimatikan saat demo terjadi.

Editor: Moch Krisna
Tiktok/salsaerwina
DUGA DIINTIMIDASI- Salsa Erwina kembali bereaksi panas usai melihat unggahan Ahmad Sahroni yang menyinggung soal ajakan untuk “main” ke rumah orang tuanya di Pamulang. 

Karenanya ia mempertanyakan mengapa yang dikorbankan adalah masyarakat yang sedang berjuang mencari uang dan juga berkontribusi pada pajak negara dengan mematikan live TikTok.

"Kita lagi yang harus jadi korban dari ini semua. Ini bagaikan kita ingin mengusir semut tapi menggunakan senjata nuklir. Kan itu tidak dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini dengan kebijakan yang sangat merugikan. Ini justru merugikan secara ekonomi bagi masyarakat yang memang sudah sulit," katanya.

Menurut Salsa, jika memang mematikan TikTok live untuk menghentikan provokasi dan ajakan kekerasan, bukankah polisi memiliki anggaran besar untuk bisa melacak siapa yang melakukan provokasi kekerasan.

"Katanya kan begitu kan, untuk menghentikan provokasi dan ajakan kekerasan. Kalian polisi, punya anggaran yang sangat besar kok, bisa kan dilacak siapa yang memprovokasi kekerasan. Kan bisa dia saja yang dihentikan akunnya, kenapa semuanya harus bertanggung jawab, saat semuanya tidak berkontribusi ke sana dan justru berkontribusi positif terhadap negara ini," katanya.

Salsa mengatakan hal ini sangat tidak adil dan tidak berpihak pada masyarakat kecil.

"Perlakuan yang sangat tidak adil dan sangat tidak berpihak pada masyatakat kecil," katanya.

Hal ini kata Salsa juga sangat kontradiktif dengan tujuan jangka panjang indonesia untuk menjadi indonesia digitak di tahun 2030.

"Teman teman ini bukan sekedar aksi membungkam suara ya tapi ini lebih besar dari itu. Kebayang gak orang-orang yang mau investasi ke Indonesia, perusahaan-perushaan yang mau investasi ke Indoneisa, akan merasa bahwa Indonesia bukan tempat yang stabil karena kebijakan bisa berubah kapan saja," kata Salsa.

Menurutnya hal ini menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpercayaan dari investor terhadap Indonesia dan akan menyakiti Indonesia secara ekonomi dalam jangka panjang.

"Jadi pemerintah tolonglah bikin kebijakan yang tepat sasaran, bukan yang malah membunuh ekonomi dan penghasilan masyarakat kecil yang sangat membutuhkan," kata Salsa.

 

Sudah Bisa Kembali

Setelah sempat dihentikan sementara selama beberapa hari, kini fitur TikTok Live sudah bisa kembali digunakan oleh pengguna di Indonesia.

Sejak Selasa, 2 September 2025, sore, sejumlah akun kreator maupun pelaku usaha tampak sudah melakukan siaran langsung secara normal, baik untuk berjualan maupun sekadar berinteraksi dengan pengikutnya.

Kembalinya fitur live ini langsung disambut gembira, terutama oleh para penjual online dan pelaku UMKM yang mengandalkan TikTok Live sebagai salah satu strategi pemasaran utama.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved