Berita Viral
Eks Wakapolri Sakit Hati usai Ahmad Sahroni Sebut 'Tolol' saat Respon Tuntutan Pembubaran DPR
Mantan Wakapolri, Oegroseno menilai ucapan Ahmad Sahroni sangat tidak pantas dilontarkan sebagai wakil rakyat menyebut "Tolol", ia merasa sakit hati
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut orang-orang yang menuntut pembubaran DPR sebagai "orang tolol sedunia”, memicu kemarahan publik, termasuk purnawirawan jenderal polisi mantan Wakapolri, Oegroseno.
Ucapan Ahmad Sahroni itu merespon rakyat yang ingin membubarkan DPR dalam konteks perdebatan soal tunjangan rumah dinas anggota DPR, yang dikabarkan naik hingga Rp50 juta per bulan.
Baca juga: Duduk Perkara Ahmad Sahroni Ditantang Debat Influencer Salsa, dari Ucapan "Orang Tolol Sedunia”
Pernyataan tersebut rupanya dinilai Oegroseno sangat menyakiti hati masyarakat, termasuk dirinya.
"Sebagai Purnawirawan Polri, saya merasa sakit hati dengan ucapan itu. Saya ini juga bagian dari masyarakat Indonesia. Jadi, kalau masyarakat disebut tolol, saya juga termasuk di dalamnya," kata Oegroseno dikutip dari Instagram resminya pada Selasa (26/8/2025).
Oegroseno menilai ucapan itu sangat tidak pantas dilontarkan oleh Ahmad Sahroni sebagai wakil rakyat.
Semestinya, Sahroni menjadi teladan dengan bertutur kata dengan baik dan tidak melukai hati rakyat.
"Tidak sepantasnya orang yang dipilih rakyat, memberikan pernyataan ini," tulisnya.
Pernyataan politikus NasDem tersebut menuai kecaman di masyarakat setelah dirinya mengucapkan "orang tolol sedunia".
Dalam keterangannya, Ahmad Sahroni yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan siapa saja boleh mengkritik DPR RI. Namun tidak boleh mencaci maki berlebihan, karena bisa merusak mental.
"Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia," kata Ahmad Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025), dilansir dari Kompas.com.
Ucapan Ahmad Sahroni yang menyebut soal "orang tolol sedunia" itu pun ramai dikritik netizen.
Sementara itu, Ahmad Sahroni menegaskan pernyataannya soal “orang tolol sedunia” bukan ditujukan kepada masyarakat secara umum, melainkan pada pola pikir pihak-pihak yang menilai DPR bisa dibubarkan begitu saja hanya karena isu gaji dan tunjangan.
“Kan gue tidak menyampaikan bahwa masyarakat yang mengatakan bubarkan DPR itu tolol, kan enggak ada,” kata Sahroni, dikutip Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
“Bahasa tolol itu bukan pada obyek masyarakat, tapi pada logika berpikir yang menganggap DPR bisa bubar hanya karena gaji dan tunjangan,” ujarnya.
Baca juga: Ahmad Sahroni Tolak Tantangan Salsa Erwina Debat Terbuka Soal Tunjangan DPR, Sebut Dirinya "Bego"
Dia juga mengingatkan bahwa pembubaran DPR justru bisa melemahkan sistem demokrasi Indonesia.
Menurut Sahroni, DPR tetap dibutuhkan untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah.
“Emang setelah bubar DPR, siapa yang mau jalankan pengawasan? Kalau presiden pegang kekuasaan penuh tanpa DPR, justru bahaya,” kata dia.
Ditantang Debat Terbuka
Polemik antara Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni dengan Salsa Erwina Hutagalung, seorang influencer sekaligus aktivis muda Indonesia menyita perhatian publik.
Sebelumnya, Salsa mempertanyakan kenapa, di tengah defisit anggaran, DPR justru menerima dana hingga Rp9,96 triliun dalam APBN 2025, tanpa mampu menunjukkan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan rakyat.
Ia pun secara terbuka menantang Sahroni untuk debat terbuka yang dilakukan di hadapan juri profesional dan disaksikan publik.
Ahmad Sahroni ditantang debat oleh influencer Salsa Erwina yang tidak terima perihal pernyataannya soal " orang tolol sedunia".
Salsa menilai DPR sering bersikap defensif terhadap fasilitas dan tunjangan, tapi kurang terlihat galak dalam menyuarakan kinerja dan hasil nyata untuk rakyat.
Perempuan yang mengaku juara debat di Nanyang Technology University dan mahasiswa berprestasi Universitas Gadjah Mada itu mengaku murka dengan statement Ahmad Sahroni.
"Yang ngatain rakyat tolol, sini aku tantang debat kamu @ahmadsahroni88 dari partai @official_nasdem . Kita buktikan siapa yang sebenernya tolol dan tidak bekerja untuk kepentingan rakyat! Kita pilih juri debat profesional kalo bisa yg internasional, disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.
Berani? Bertanggung jawab sama kata2 kamu ngatain bos yang bayar gaji kamu “tolol”. Namanya gak tau diri, duitnya diembat, dikatain, manusia maruk bin gak tau diri," kata dia.
Respon Ahmad Sahroni
Melalui unggahan Instagramnya, Kamis (28/8/2025), Ahmad Sahroni menolak ajakan debat tersebut dan menegaskan tak akan meladeni Salsa Erwina.
Ia berguyon dengan nada bercanda ingin bertapa terlebih dahulu.
"Ane gak akan ladenin org yg ajak debat ane, ane mau bertapa dl bia pinter krn ane masih bloon. ane ini masih bego," tulis Ahmad Sahroni di unggahan Instgramnya.
Unggahan tersebut kemudian memancing reaksi warganet.
Salah satu tanggapan yang muncul menyinggung soal keberanian Sahroni untuk menghadapi tantangan debat dari Salsa Erwina.
“Takut kau bg?,” tulis seorang pengguna media sosial menanggapi unggahan itu.
Sebelumnya, ia juga sempat mengunggah foto Salsa yang sedang berbicara di media televisi.
"Jauh yah ibu ini ... lg Lomba debat di denmark yah ?? selamat ya bu ssmoga debat nya menang dan terus menang... Ibu juara dan juaraa," tulisnya.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Duduk Perkara Ahmad Sahroni Ditantang Debat Influencer Salsa, dari Ucapan "Orang Tolol Sedunia” |
![]() |
---|
Klarifikasi Polda Banten Soal Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar SMK hingga Koma, Sebut Reflek |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Tolak Tantangan Salsa Erwina Debat Terbuka Soal Tunjangan DPR, Sebut Dirinya "Bego" |
![]() |
---|
Sosok Salsa Erwina, Wanita yang Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Berprofesi Mentereng di Denmark |
![]() |
---|
Ini kata Lisa Mariana Soal Kelanjutan Proses Hukum Usai Hasil Tes DNA Anak Tak Identik Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.