Berita Viral

Menyesal Kini Viral, Ini Alasan Penjual Bakso Babi di Bantul Keberatan Pasang Keterangan Non Halal

Padahal sebelumnya, pemilik warung telah diminta oleh perangkat pemangku wilayah untuk memberikan keterangan bahwa bakso yang dijual berbahan non

Dok. DMI Ngestiharjo via Tribun Jogja
BAKSO BABI - Proses pemasangan spanduk bakso mengandung babi di salah satu warung di Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta oleh DMI Ngestiharjo dan MUI pada Jumat (24/10/2025). MUI ungkap tujuan utama pemasangan spanduk di warung bakso babi di Bantul adalah untuk memberikan edukasi, bukan pelarangan. 

Ringkasan Berita:
  • Viral warung bakso babi di Bantul
  • Sudah puluhan tahun buka namun tidak memasang keterangan nonhalal
  • Penjual beralasan takut pembeli berkurang jika memasang keterangan nonhalal

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kini sedang viral warung bakso di Desa Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta yang ternyata berbahan daging babi.

Warung bakso babi tersebut viral lantaran tidak pernah memasang keterangan non halal selama puluhan tahun berjualan.

Apalagi banyak muslim yang membeli bakso tersebut. 

Padahal pembelinya banyak berasal dari kalangan muslim.

Hal ini berujung pemasangan spanduk bertuliskan 'BAKSO BABI' dengan logo dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ngestiharjo.

Sekjen DMI Ngestiharjo, Akhmad Bukhori, membenarkan soal pemasangan tersebut.

BAKSO BABI - Spanduk bakso babi di Bantul, Sabtu (25/10/2025). Pemilik warung bakso babi di Bantul mengaku mengalami kesulitan setelah pemasangan spanduk non-halal di warungnya viral di media sosial.
BAKSO BABI - Spanduk bakso babi di Bantul, Sabtu (25/10/2025). Pemilik warung bakso babi di Bantul mengaku mengalami kesulitan setelah pemasangan spanduk non-halal di warungnya viral di media sosial. ((KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO))

Bukan tanpa alasan, pemasangan tersebut dilakukan karena pemilik warung tidak segera melakukannya.

Padahal sebelumnya, pemilik warung telah diminta oleh perangkat pemangku wilayah untuk memberikan keterangan bahwa bakso yang dijual berbahan non halal.

Namun, Bukhori menyebut, penjual sempat keberatan karena ketika dipasang keterangan non halal, maka ditakutkan pendapatannya akan menurun.

"Cuma dari penjual merasa keberatan atau bagaimana gitu, karena kalau ditulis bakso babi kan pembelinya otomatis berkurang, kan begitu," ujar Bukhori.

"Jadi, penjual hanya bilang iya-iya gitu saja. Setelah beberapa kali teguran, penjual hanya memasang tulisan B2 di kertas HVS," katanya.

"Tulisan itu pun kadang dipasang, kadang enggak," lanjut Bukhori pada Senin (27/10/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

Selain itu alasan lain karena ternyata banyak konsumen yang beragama Islam makan di warung bakso tersebut.

Bukhori juga mengungkapkan kerap adanya pelanggan yang mengenakan hijab makan di tempat tersebut.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved