Batalyon ini merupakan bagian dari program strategis TNI Angkatan Darat untuk memperkuat pertahanan di wilayah timur Indonesia dan mendukung pembangunan daerah.
Hingga Rabu malam (6/8/2025), jenazah Prada Lucky masih berada di kamar jenazah RSUD Aeramo.
Kedua orangtuanya yang datang dari Rote Ndao tampak terpukul dan berduka atas kepergian anak semata wayang mereka.
Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Kupang untuk dimakamkan secara militer.
Duka Keluarga
Kepergian prajurit TNI Angkatan Darat (AD), Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) yang tewas diduga dianiaya seniornya menyisakan duka mendalam keluarga.
Terlebih dari kedua orang tuanya, Sersan Mayor Christian Namo dan Sefriana Pauwina yang harus kehilangan putra tercintanya.
Sefriana Pauwina sang ibunda tak menyangka bahwa anaknya yang dibanggakan justru meninggal dalam kondisi yang mengenaskan.
Melalui postingan facebooknya, Eppy Mirpey, mengungkapkan perasaan hancurnya atas kepergian sang anak.
"Sayangku sudah pergi jauh sekali. Hati mama sangat hancur, sayang," tulisnya, pada Kamis, (7/8/2025).
Eppy bahkan rela jika dirinya harus pergi terlebih dahulu dibanding putranya.
"Mama sendiri tidak bisa bilang mama kuat, karena dunia mama sudah hancur, sayangku…
Kenapa bukan mama saja yang pergi, tapi kamu yang pergi, sayang… Kebanggaan mama sudah pergi jauh sekali." tulisnya.
Banyak dari rekan keluarga pun memberikan kekuatan untuk sang ibunda agar kuat menghadapi kenyataan pahit tersebut.
Terlihat dari tayangan Poskupang.com, orang tua Prada Lucky Chepril Saputra Namo tak kuasa membendung tangis saat melihat jenazah putranya untuk yang terakhir kali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prada Lucky Namo Meninggal Dunia, Diduga Dianiaya Senior di Batalyon TNI Nagekeo"
Baca berita lainnya di Google News
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com