"Peginya ngomong, "Enggak, mah, Demi Allah, Demi Rasulullah," ujar Kartini menirukan suara Egi.
Egi membantah bahwa dirinya melakukan kejahatan pembunuhan sadis sejoli tersebut.
Karena Pegi tidak melakukan kejahatan itu," ujar Egi kala itu kepada Kartini.
Kartini pun berpesan agar anaknya berani mempertaruhkan nyawanya jika memang ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya," kata Kartini.
Kartini tidak mau, putranya berbohong dan lebih baik hilang nyawa dalam kejujuran.
"Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucapnya.
Lanjut Kartini, anaknya mengaku ikhlas jika ia ditetapkan sebagai tersangka pada akhirnya dan dijebloskan ke penjara.
"Seandainya Egi dituduh juga enggak apa-apa, seandainya Pegi mati syahid enggak apa-apa, ma," terangnya.
Kartini juga menegaskan, bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016, Pegi tidak berada di Cirebon.
"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan, dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," ujarnya.
Baca juga: Disebut Anggota Polisi, Sosok Rudi Ayah Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Ternyata Kuli Bangunan
Menurut Kartini, Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.
Sebelumnya, ramai isu liar Pegi disebut merupakan anak orang berkuasa hingga punya jabatan di pihak keamanan sebagai anggota polisi.
Faktanya latar belakang keluarga Pegi Setiawan ternyata dari orang sederhana, yakni sebagai buruh kuli bangunan.
Diketahui ketiganya diduga terlibat dalam pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon pada 2016.
Sebagai informasi, kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon kembali menjadi sorotan usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop, Rabu (8/5/2024).
Vina dibunuh 11 anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016 malam.
Ia ditemukan tak bernyawa bersama kekasihnya, Eki. Mulanya, keduanya dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal. Namun, luka parah di bagian kepala, tubuh, dan kaki, membuat keluarga curiga.
Setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan, terkuak bahwa Vina dan Eko merupakan korban pembunuhan. Vina bahkan diperkosa secara bergantian oleh para pelaku.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com