Tersinggung dengan perkataan korban, AARN lantas membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Saat korban tidak berdaya, ia membekap mulut dan hidup sekaligus mencekik leher korban selama 10 menit.
Setelah dipastikan korban tidak bergerak lagi, AARN keluar dari hotel untuk membeli koper.
Ia membeli koper warna cokelat, rupanya koper itu tidak cukup untuk menyimpan tubuh RM.
AARN lantas keluar lagi untuk membeli koper hitam yang lebih besar, lalu memasukkan korban ke dalam koper itu.
Setelah itu, ia keluar hotel untuk menitipkan motor RM ke penitipan motor.
"Setelah itu kembali ke hotel dan memesan kendaraan untuk membawa korban serta ada uang yang di dalam tas korban, ke arah Bitung, Tangerang, untuk menemui tersangka kedua, yaitu AT, adik tersangka pertama," ungkap Twedi.
Baca juga: Curhat Anak Rini Mariany Tak Sangka Ibu Dibunuh Orang yang Ditemui, Pantas Minta Tak Lapor Polisi
AARN dan AT pun berganti mobil menggunakan mobil rental yang sudah dihubungi sebelumnya.
Keduanya membawa koper berisi mayat tersebut ke arah Bandung.
Sesampainya di Jalan Raya Inspeksi, Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mereka membuang koper yang berisi mayat RM.
Mereka kemudian menuju Bandung dan membuka kamar baru di hotel yang berbeda.
Setelah membunuh korban, AARN mengambil uang perusahaan yang akan disetor korban ke bank.
Adapun jumlah uang tersebut sebesar Rp43 juta.
Uang itu diambilnya dengan alasan untuk biaya resepsi pernikahanya dengan sang istri yang rencanya di gelar pada 5 Mei 2024.
Setelah itu, AARN mengantar AT ke Bitung, Tangerang. AARN pun terbang ke tempat tinggal istrinya di Palembang.