Erfin menyadari bahwa modal kebaikan saja untuk maju sebagai caleg tidak cukup.
"Perlu modal uang yang besar. Teman saya itu saat Pileg 2019 bisa habis sekitar Rp 2 miliar untuk caleg DPRD,” ungkap dia.
Di satu sisi, kondisi ekonominya tidak sedang baik-baik saja.
“Akhirnya dari sana saya tekad bulat untuk menjual ginjal saya,” terang dia.
Erfin mengaku tidak tenang jika tidak bisa berbuat untuk masyarakat, warga miskin, lansia, hingga dhuafa.
Hal itulah yang menggerakkan dirinya menjual ginjal walaupun merasa sangat berat.
Erfin mengaku sempat ada warga yang menghubungi dirinya melalui WhatsApp terkait hal tersebut.
“Tanya apakah sudah diangkat ginjalnya, mau dikasihkan berapa,” terang ayah dua anak itu.
Setelah itu, Erfin menghubungi orang tersebut untuk mendatangi dirinya.
“Ini tidak ada pabriknya, coba kalau ada yang mau hadir ke rumah saya, saya share lokasi,” ucap dia.
Namun setelah itu, dia tak mendapatkan respons dari warga tersebut. Erfin menilai warga yang menghubungi itu hanya iseng untuk menguji keseriusannya menjual ginjal.
Baca juga: Nasib Erfin Dewi Caleg PAN di Bondowoso, Jual Ginjal Demi Jadi Anggota DPRD, Terancam Pidana 7 Tahun
Baca juga: Sosok Erfin Dewi Sudanto, Caleg PAN Bondowoso Rela Jual Ginjal Demi Jadi Anggota DPRD, Ngaku Ngabdi
Dipanggil Partai
Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim berencana akan memanggil Erfin Dewi Sudanto, caleg Bondowoso yang viral karena ingin jual ginjal untuk biaya kampanye.
Sebelumnya, cerita Erfin yang merupakan warga Desa Bataan Bondowoso viral di media sosial.
Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim Achmad Rubaie mengaku cukup terkejut saat mendengar cerita itu dari medsos.