TNI Tewas Dianiaya Senior

Kematian Prada Lucky Diduga Dianiaya Senior, Gubernur NTT Dukung Proses Hukum Sampai Tuntas

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEMATIAN PRAJURIT TNI- Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), diusung beberapa anggota TNI AD saat tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis (7/8/2025).Gubernur NTT menyampaikan ucapan dukacita, sekaligus memberikan dukungan untuk keluarga Prada Lucky sedang mencari keadilan, atas meninggalnya ananda tercinta. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), yang tewas diduga dianiaya seniornya mendapat atensi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena. 

Sebelum meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025), Prada Lucky mengalami luka disekujur tubuhnya akibat diduga dianiaya oleh puluhan seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 di Kabupaten Nagekeo.

Melki dan istrinya, Mindriyati Astiningsih Laka Lena melayat ke rumah duka almarhum Prada Lucky Namo, di Asrama Tentara Kuanino, Kota Kupang, Sabtu (9/8/2025) malam. 

Baca juga: Terkait Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Anggota Batalyon TP 834/WM Aeramo Diperiksa

Wakil Ketua DPP Golkar itu hadir bersama Ketua TP PKK NTT untuk menyampaikan ucapan dukacita, sekaligus memberikan dukungan untuk keluarga yang sedang mencari keadilan, atas meninggalnya ananda tercinta. 

"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Semoga segala amal ibadahnya diterima oleh Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan, penghiburan dan keadilan," kata Melki dalam keterangan tertulisnya yang diterima Minggu, (10/8/2025).

Melki menyatakan sikap, mendukung langkah dan sikap orang tua Prada Lucky Namo, yakni Serma Christian Namo dan Sepriana Paulina Mirpey yang sedang menempuh proses hukum atas meninggalnya anak terkasih.

"Kami bantu pastikan, keluarga akan mendapatkan keadilan seadil-adilnya," kata Gubernur Melki. 

Gubernur menambahkan, dirinya bersama pimpinan TNI AD di NTT, Bali dan Jakarta akan mengawal dan mendukung penuh proses hukum terhadap para pelaku. 

"Kami menghargai niat orang tua Prada Lucky, agar tidak boleh ada kejadian ini lagi, seperti yang dialami Prada Lucky ini," ujarnya.

Baca juga: Pacar Prajurit Kirim Foto Prada Lucky Babak Belur Diduga Dipukul Senior, Ginjal Sampai Hancur

Mantan anggota DPR RI ini berharap agar ke depan, tidak ada lagi kekerasan yang bisa berakibat fatal, dalam setiap pola pembinaan baik di lingkungan sipil maupun institusi negara.

"Kami berharap, tidak ada lagi kekerasaan yang berakibat fatal dalam pola pembinaan, baik saat di pendidikan dan saat bekerja di semua institusi di negeri ini baik TNI juga Polri maupun institusi lainnya di negeri ini," katanya. 

Diketahui, Prada Lucky mengembuskan napas terakhir di ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu, 6 Agustus 2025, sekitar pukul 11.23 WITA, setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari sejak Sabtu, 2 Agustus 2025.

Hingga kini, Denpom Udayana telah menahan empat tersangka yang terindikasi melakukan penganiayaan terhadap Lucky. 

Almarhum telah dimakamkan, Sabtu (9/8/1025) sore di Pekuburan Umum Kapadala Kota Kupang. Sebelumnya dilakukan ibadah di kediamannya di Asrama Tentara Kuanino.

Ratusan keluarga maupun kerabat mengantar jenazah Lucky ke tempat pemakaman.

Ada Bukti Korban Dianiaya

Kini kesaksian terbaru diperoleh dari seseorang yang mengaku sebagai pacar salah satu prajurit TNI yang mengirim pesan melalui DM Instagram.

Hal itu diungkap oleh Lusi Namo, kakak dari, yang mengaku mendapat pesan via Instagram dari kekasih teman adiknya.

Baca juga: Terkait Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Anggota Batalyon TP 834/WM Aeramo Diperiksa

Ia mengungkapkan sejumlah informasi terkait dugaan kekerasan yang dialami adiknya sebelum meninggal dunia pada 6 Agustus 2025.

"Pacar prajurit itu bilang bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah.

Namun, saat daftar nama pacarnya tidak ada dalam beberapa catatan 20 pelaku tersebut," ujarnya Sabtu (8/8). Dikutip Pos-kupang.com

Dokter juga mengatakan ginjal dan paru-parunya sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah. 

Ia menyebut, dugaan kekerasan itu terjadi saat pergantian piket dari Senin hingga Jumat. 

Halaman
1234

Berita Terkini