Hal ini lalu dilaporkan ke perawat.
Perawat menyatakan akan memeriksa darah.
Namun, kondisi Lanala semakin kuning dan lemas pada Selasa 8 Agustus.
Perawat menyatakan pemeriksaan darah baru akan dilakukan pada Rabu 9 Agustus.
Setelah darah diperiksa pada 05.30 WIB, pihak keluarga menunggu hasilnya.
Namun, pada pukul 15.00 WIB, kantong colostomy (tempat menampung kotoran dari perut) terdapat darah.
Pihak keluarga mengabarkan terdapat darah pada kantong colostomy Lanala namun ditepis perawat.
Pada pukul 18.00 WIB, darah kembali terlihat dan keluarga kembali melapor.
“Suster lag-lagi menyangkal, bahwa itu bukan darah,” kata dia.
Pada pukul 19.00 WIB, Lanala tampak sesak napas.
Ketika dilaporkan ke perawat, mereka hanya memperbaiki posisi kepala.
“Hingga ketima seperti kejang, mata ke atas, mereka pun hanya diam dan keluar kamar kembali tidak ada pengecekan apapun,” ujar orang tua Lanala.
“Sampai panggilan keempat di jam 21.37, pasien makin terlihat sesak dan terlihat kejang baru lah suster tersebut panggil dokter,” lanjutnya.
Ketika kondisi Lanala ditindaklanjuti, saturasinya sudah ada di angka 72 dan jantung drop di angka 60-88.
Beberapa waktu kemudian, dokter IGD membenarkan bahwa cairan di colostomy Lanala merupakan darah.