TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Kasus pernikahan dini atau melalui dispensasi nikah di Kota Lubuklinggau Sumsel di Kota Lubuklinggau masih banyak ditemukan.
Meski pemerintah kota setempat menegaskan terus berupaya menekan dengan memberikan edukasi kepada keluarga tentang dampak negatif dari menikah di bawah umur.
Salah satunya S (18) yang mengaku terpaksa dinikahkan oleh orangtuanya karena sering berduaan. Ia bersama istrinya meminta permohonan dispensasi nikah, karena usia keduanya belum sampai 19 tahun.
"Orangtua kami mengira kami hamil duluan, karena kami kerap berjalan berdua-duaan dan beberapa kali kepergok orangtua," ungkapnya pada wartawan.
Alasan kedua orang tua belah pihak menikahkan keduanya empat bulan lalu karena malu kepada para tetangga dan warga lingkungan tempat tinggalnya.
"Selama empat bulan kami menjalani rumah tangga berjalan akur aman dan nyaman. Tapi kalau ada riuh-riuh rumah tangga itu merupakan hal biasa," ujarnya.
Baca juga: LIPSUS: Tak Aman Pulang Malam, Aksi Tawuran Makin Marak, Pelaku Dominan Remaja Putus Sekolah -1
Ia berharap bisa hidup rukun hingga kakek nenek. Saat ini istrinya tengah hamil empat bulan dan berharap kehamilan istrinya sehat sampai melahirkan.
"Harapannya kami bisa hidup akur sampai anak kami besar," tambahnya.
Terpisah, R (19), warga kelurahan Lubuk Kupang, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I saat ini tengah menanti kelahiran anak pertamanya.
R mengaku menikah atas desakan dari orang kedua orangtua. Mereka terpaksa menikah dini karena kecelakaan alias hamil duluan.
"Kami menikah karena istri saya sudah hamil duluan, akhirnya orang tua kami sepakat untuk menikahkan kami," ujarnya.
Istrinya ketahuan hamil karena merasa sering mual-mual akhirnya pihak keluarganya curiga dan memeriksakannya ke dokter.
"Karena umur kami belum sampai, terpaksa harus ngurus di Pengadilan Agama semua yang ngurus di pengadilan bapak saya," ungkapnya.
M tidak terlalu risau meski menikah muda karena saat ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ia ikut ayah mertuanya bekerja buruh bangunan.
"Saya lulusan SMK awalnya bingung mau kerja apa, karena sekarang sudah punya tanggungan saya kerja buruh bangun, untuk sekarang alhamdulillah cukup untuk berdua," ujarnya.