Pasalnya, akibat perbuatan lalai itu membuat jari tangan anaknya menjadi cacat, sekalipun disambung kembali.
"Proses hukum lah mas, ini anak masalahnya cacat seumur hidup, saya maunya langsung proses hukum, ini cacat seumur hidup, walaupun dia(jari) menyatu tapi gak seperti biasa lagi," tegas orang tua bayi jarinya terpotong.
"Ini(jari) masih nyambung, tapi masih tanda tanya, antara bisa sambung atau tidak," ungkap Suparman.
Sri Wahyuni pun menyinggung soal nasib masa depan sang anak jika kondisi fisiknya cacat.
"Saya tak tahu nasib anak ini gimana kan besar nanti, pasti mau kerja dia posisi tangan gini, apalagi dia cewek," kata sang ibu.
Adapun yang membuat sang ibu geram terhadap oknum perawat lantaran sebelumnya sudah diminta tak memakai alat gunting cukup besar.
Namun, perawat yang bekerja sudah 18 tahun itu tak menggubris saran dari ibunda sang bayi.
Alhasil, jari tangan bayi malang itu harus terpotong akibat kelalaiannya.
"Jadi perawat itu mau ganti infus anak saya yang sedang dirawat, katanya tersumbat. Kami bilang lepas perbannya saja seperti biasa tapi perawatnya mau cepat-cepat, dia potong selang infus pakai gunting. Nah malah jari kelingking sebelah kiri anak saya terpotong, " kata Suparman usai membuat laporan.
Suparman (37), ayah sang bayi perempuan tersebut mengatakan, jika anaknya dibawa ke RS Muhammadiyah hanya karena demam.
"Sakit demam awalnya sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Kini sang bayi perempuan yang baru berusia 7 bulan ini kini harus menjalani operasi karena jari kelingking ditangan kirinya putus.
Bayi perempuannya itu sudah difasilitasi kemudian dipindahkan di ruang VIP untuk dioperasi agar luka yang dialami tidak semakin jadi.
"Sudah pindah ke VIP di rumah sakit yang sama. Saya minta pertanggungjawaban anak saya sekarang cacat gimana nanti dia besar," katanya.
Baca berita berita lainnya di Google News