Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng

Instagram Arya Daru Mendadak Aktif 40 Hari Setelah Meninggal, Ini Pengakuan sang Istri

Dibuat terkejut dan bingung ketika akun Instagram suaminya tiba-tiba menunjukkan tanda aktif 40 hari setelah dinyatakan meninggal dunia, Meta Ayu Pusp

IG/puspitantri
SURAT PERNYATAAN KELUARGA- Arya Daru semasa hidup dan istrinya, Meta Ayu Puspitantri. Pihak keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Arya Daru Pangayunan menyampaikan pernyataan resmi secara tertulis, minta polisi cermat dalam membuka hasil penyidikan kasus kematian Arya Daru. 

"Gak percaya karena kejanggalannya banyak sekali. Saya tahu posisi almarhum dari sosmed, kalau posisinya seperti ini kan gak mungkin banget adek saya melakukan itu secara mandiri," ujar meta Ayu lagi.

Ponsel Hilang

Sementara itu diketahui pula bila ponsel milik Arya Daru dinyatakan hilang sejak jasadnya ditemukan.

Kasus Diplomat Kemlu tewas ini pertama kali terungkap pada Selasa, 8 Juli 2025, pada pagi yang sepi sekitar pukul 08.00.

Penjaga kos Arya Daru di daerah Menteng, Jakarta Pusat, menemukan jasad diplomat Kemlu dalam kondisi wajah terlakban.

Temuan ini terjadi setelah penjaga kos membuka paksa pintu kamar diplomat Kemlu yang terkunci dari dalam.

Polda Metro Jaya, yang menangani kasus tersebut menyimpulkan tidak ada unsur pidana pada kematian Arya Daru, dan beberapa penjelasannya mengarah pada bunuh diri.

"Kami akan menyimpulkan dari pada hasil penyelidikan yang kami lakukan, bahwa penyelidikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan peristiwa pidana," kata Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, pada konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

Pada kesempatan yang sama, dipaparkan hasil pemeriksaan barang bukti digital berupa handphone (HP), Arya sempat mengirim email ke badan amal yang menyediakan layanan kesehatan mental.

Anggota tim Ditressiber Polda Metro Jaya Ipda Saji Purwanto mengatakan, email tersebut pertama kali dikirim pada 2013. 

"Kami menemukan adanya pengiriman email yang dimiliki atau digunakan oleh pengguna digital evidence, alamatnya adalah daru_c@yahoo.com. dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional, yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri," kata Saji di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

Delapan tahun berselang selama periode September-Oktober 2021, Arya kembali mengirimkan email ke badan amal tersebut.

"Intinya adalah sama, ada niatan yang semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problem yang dihadapi," ungkap Saji.

Saji mengungkapkan, Arya Daru pernah berkeluh kesah ingin mengakhiri hidup dengan melompat dari gedung tinggi.

"Dari informasi di email tahun 2021, itu pada intinya korban sempat bercerita ketika melihat gedung tinggi ingin mencari cara untuk loncat dari atas," ungkap dia.

Selain itu, korban juga sempat berniat menenggelamkan diri di laut ketika melihat pantai.

"Kemudian kalau melihat pantai, ingin menenggelamkan diri," ujar Saji.

Dugaan Alasan Daru Buang HP

Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol Purn, Aryanto Sutadi mengatakan ada satu fakta yang memang sengaja disimpan oleh pihak penyidik Polda Metro Jaya terkait kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) sebelum ditemukan tewas. 

Satu fakta yang disimpan polisi ialah hilangnya handphone korban. 

Berdasarkan keterangan penyidik yang diterimanya, handphone tersebut sengaja dihilangkan oleh Daru. 

"Saya yakin masih ada fakta yang di-keep. Hilangnya handphone, kan dibilang hilang. Penyidik waktu itu menyatakan itu pasti sengaja dibuang, dihilangkan jejaknya. Itu dari kacamata penyidik untuk menghilangkan jejak," kata Aryanto seperti dikutip dari acara Si Paling Kontroversi di Metro TV pada Jumat (1/8/2025), seperti dilansir TribunJakarta.com di artikel berjudul Dapat Info dari Penyidik, Pensiunan Jenderal Ungkap Alasan Arya Daru Buang Ponsel: Sangat Sensitif.

Menurut Aryanto, handphone tersebut kemungkinan berisi hal-hal yang sangat sensitif pada pribadi Arya Daru.

"Saya denger kayak gitu (kata penyidik). Diperkirakan memang dibuang, dihilangkan oleh almarhum. Kesimpulan dari para penyidik," lanjut Aryanto. 

Aryanto berkeyakinan sama dengan dugaan penyidik. 

Pasalnya, kata dia, setelah berkomunikasi dengan istrinya sekitar pukul 21.00 WIB, handphoneArya Daru tak lagi bisa dihubungi. 

Aryanto menangkal berbagai dugaan kemungkinan lainnya jika handphone Arya Daru dicopet atau dirampas paksa orang lain. 

"Tidak mungkin (hilang dicopet) handphone itu off. Sehabis sekitar jam 21.00 WIB ditanya istrinya, 'Oh ini lagi mau nyari taksi, ternyata dia naik ke rooftop kemudian itu hilang enggak ada dicopet enggak ada apa-apa. off aja enggak bisa dihubungi lagi," jelasnya. 

Namun, Aryanto tak ingin membahas perihal motif dari pada kematian Arya Daru yang didengarnya dari penyidik. 

Menurutnya, keterangan tersebut tak pantas dipublikasikan ke publik dan hanya sebatas keluarga yang tahu. 

"Saya bisa (jelaskan) tapi enggak enak lah. Saya enggak mau ngomong yang lebih dalam lagi. Karena itu nanti yang selama ini dirahasiakan oleh polisi ya demi menjaga nama korban itu, makanya saya enggak akan mengatakan itu," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian hingga kini belum dapat menemukan handphone (HP) Samsung Galaxy S22 Ultra milik Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP).

"Handphone Samsung Ultra 22 yang sehari-hari dipergunakan oleh korban sampai sekarang belum diketemukan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

Ia menuturkan, hp tersebut terakhir terdeteksi di mall salah satu pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta Pusat (Jakpus).

"Ini terakhir berada di Grand Indonesia (GI)," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan alasan handphone milik Arya Daru belum dapat ditemukan.

"Ya kalau namanya handphone off (mati), kita ya susah untuk melacaknya," jelasnya.

Sementara itu, terkait handphone yang diamankan menjadi barang bukti, ia mengatakan, ponsel tersebut ditemukan di kamar kos korban.

"Handphone yang ada di sini adalah handphone yang ketemu di kamar. Menurut keterangan, handphone itu memang tidak dipakai tapi ada di kamar," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Ahli Digital Forensik Polri, Ipda Saji Purwanto menerangkan, handphone yang diperiksa pihak kepolisian terakhir kali digunakan untuk berkomunikasi pada 2022 lalu.

"Handphone yang kami terima pertama kali dinyalakan tahun 2019 bulan Juni, kemudian kami melakukan penelitian, digunakan komunikasi instant messenger di Septermber 2022. Dinyalakan Januari 2024. 

Jadi handphobe yang kami periksa adalah handphone yang terakhir kali digunakan komunikasi.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Istrinya Heran, Instagram Diplomat Kemenlu Arya Daru Tiba-tiba Aktif Lagi, 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved