Karhutla Sumsel

Sepanjang 2025, 1.416 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Wilayah Ogan Ilir dan Muba Terbanyak

Menurutnya, ada lima daerah di Sumsel yang luasan Karhutlanya mencapai ratusan hektare.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Dokumentasi BPBD PALI
ILUSTRASI -- Petugas BPBD PALI bersama tampak berjibaku memadamkan api yang membakar kawasan hutan di Kecamatan Talang Ubi, PALI, beberapa waktu lalu. Sepanjang 2025, 1.416 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Wilayah Ogan Ilir dan Muba Terbanyak 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berdasarkan hasil analisa citra Satelit oleh Kementerian Kehutanan, BRIN, dan Kementerian Lingkungan Hidup pada 2025. tercatat luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan sepanjang 2025 mencapai 1.416 hektare. 

Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Ferdian Kristanto mengatakan, luasan Karhutla itu berdasarkan hasil analisa citra Satelit oleh Kementerian Kehutanan, BRIN, dan Kementerian Lingkungan Hidup periode Januari-10 Agustus.

"Total luas lahan yang terbakar di Sumsel pada tahun ini sudah mencapai 1.416 hektare. Lahan yang terbakar terbanyak terjadi di lahan mineral seluas 1.381,9 hektare dan gambut 35 hektare," kata Ferdian, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, ada lima daerah di Sumsel yang luasan Karhutlanya mencapai ratusan hektare.

Kelima daerah itu adalah Ogan Ilir yang mencapai 317 hektare yang seluruhnya terjadi di lahan mineral. 

Kemudian Karhutla di Musi Banyuasin 314,2 hektare dengan 305,2 hektare di antaranya terjadi di lahan mineral dan gambut 8,9 hektare.

Lalu Ogan Komering Ulu (OKU) seluas 190,4 hektare di lahan mineral, Musi Rawas 151,7 hektare di lahan mineral, dan Muara Enim 101,8 hektare dengan 90,9 hektare di antaranya di lahan mineral dan gambut 11 hektare.

Baca juga: 4 Titik Karhutla di PALI Muncul Sepanjang Agustus 2025, Sulitnya Akses Jadi Kendala Utama Pemadaman

Baca juga: Tanggulangi Karhutla, Sumsel Dapat Bantuan Tambahan 1 Helikopter Water Booming

Sementara untuk daerah lain, luas karhutlanya di bawah angka ratusan. Yakni di Empat Lawang 89,3 hektare (mineral), Ogan Komering Ilir (OKI) 65,5 hektare (mineral 63,6 hektare dan gambut 1,9 hektare), dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 63 hektare.

Kemudian di Musi Rawas Utara 50,2 hektare (mineral), Lahat 36,6 hektare (mineral), OKU Timur 15,8 hektare (mineral), Banyuasin 13,2 hektare (gambut), Lubuklinggau 5,9 hektare (mineral), dan Pagar Alam 2,1 hektare (mineral).

"Prabumulih, OKU Selatan, dan Palembang tidak terdeteksi  karhutla dari hasil analisa citra satelit," katanya.

Namun jika dibanding periode sebelumnya, luasan Karhutla pada periode saat di Sumsel lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Seperti pada 2021 luas Karhutla mencapai 2.003 hektare dengan rincian lahan mineral 1.882 hektare dan gambut 120 hektare. 

Kemudian pada 2022 seluas 2.769,5 hektare dengan rincian lahan mineral 2.726 hektare dan gambut 43,2 hektare. Pada 2023 seluas 4.162,3 hektare dengan rincian lahan mineral 3.027 hektare dan gambut 1.135 hektare.

Lalu pada 2024 seluas 3.160 hektare dengan rincian luasan lahan mineral 1.796 hektare dan gambut 1.364 hektare.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved