Karhutla Sumsel

4 Titik Karhutla di PALI Muncul Sepanjang Agustus 2025, Sulitnya Akses Jadi Kendala Utama Pemadaman

Selama bulan Agustus 2025 telah terjadi empat kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten PALI.

Dokumentasi BPBD PALI
KARHUTLA -- Petugas BPBD PALI bersama tampak berjibaku memadamkan api yang membakar kawasan hutan di Kecamatan Talang Ubi, PALI, beberapa waktu lalu. Sepanjang Agustus 2025, terjadi 4 kali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten PALI. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, selama bulan Agustus 2025 telah terjadi empat kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel. 

Empat kejadian tersebut tersebar di tiga kecamatan. 

Dua lokasi berada di Talang Ubi, sementara Abab dan Tanah Abang masing-masing satu kejadian. 

Dari catatan BPBD, Talang Ubi menjadi kawasan paling terdampak karena api membakar wilayah hutan hingga sulit dijangkau jalur darat.

Untuk menekan laju api, BPBD Sumsel menurunkan satu unit helikopter di Talang Ubi. 

Helikopter tersebut melakukan 22 kali water bombing dengan total 88 ribu liter air. 

Di sisi lain, tim darat dari BPBD PALI bersama TNI, Polri, Manggala Agni, serta relawan desa tangguh bencana ikut berjibaku melakukan pemadaman melalui darat.

“Kondisi cuaca panas dan angin kencang membuat api cepat membesar. Sepanjang Agustus ini, sudah empat kejadian berhasil kita tangani. Namun, ancaman masih tinggi selama kemarau berlangsung,” ujar Kepala BPBD PALI, Ahmad Hidayat, ST, Senin (18/8/2025).

Baca juga: Tanggulangi Karhutla, Sumsel Dapat Bantuan Tambahan 1 Helikopter Water Booming

Ahmad menjelaskan, Agustus memang menjadi periode rawan karhutla di PALI.

Selain faktor suhu panas dan angin, sulitnya akses menuju lokasi juga jadi kendala utama.

“Beberapa titik berada di kawasan hutan yang jauh dari pemukiman, sehingga sulit dijangkau kendaraan pemadam. Petugas harus membawa mesin pompa portable, bahkan ada yang berjalan kaki untuk menjangkau sumber api. Karena itu water bombing sangat membantu,” jelasnya.

Ia menekankan, peran aktif masyarakat menjadi kunci utama pencegahan. 

“Kami mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Jangan sepelekan api sekecil apa pun, karena bisa langsung menjalar ke area yang luas. Termasuk puntung rokok, jangan dibuang sembarangan,” tegas Ahmad.

BPBD PALI bersama tim gabungan kini telah menyiagakan personel, peralatan, dan posko siaga 24 jam di sejumlah titik rawan. Patroli rutin darat dan udara juga ditingkatkan.

“Jika ada warga melihat titik api, segera laporkan. Posko BPBD terbuka 24 jam. Semakin cepat laporan masuk, semakin cepat pula penanganan dilakukan,” tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved