TNI Tewas Dianiaya Senior

Inilah Kondisi Terkini Teman Prada Lucky yang Ikut Dianiaya Senior, Sempat Tidur di Lantai

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan Prada Richard selamat dan dalam kondisi sehat, sempat mengalami penganiayaan yang terjadi di dalam sel tahanan.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Papua
KONDISI TEMAN PRADA LUCKY - Ilustrasi TNI. Prada Ricard teman Prada Lucky turut jadi korban penganiayaan senior. Kondisinya kini disebut sehat. 

Dokter juga mengatakan ginjal dan paru-paru adiknya telah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah. 

“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah. Selama ini hanya sakit biasa,saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak," ujarnya. 

Lusi Namo juga menyayangkan sikap atasan adiknya yang disebut tidak memberikan informasi jelas kepada keluarga.

"Dansi itu orang yang paling saya benci, karena tidak kasih tahu kondisi adik saya,” tegas Lusi.

Selain itu, Lusi Namo juga menerima kesaksian dari pacar seorang prajurit TNI.

Lusi Namo mengatakan prajurit TNI itu sempat mengirim foto menggunakan fitur sekali lihat.

"Pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah," terangnya.

Bagi Lusi, kepergian Lucky meninggalkan duka mendalam.

Sebagai kakak, Lusi merasa menyesal tidak bisa selalu berada di dekat adiknya. 

“Dia anaknya pergaulan luas, dekat sekali dengan mama. Kami akrab sejak kecil, bahkan dia sempat meminta saya untuk pindah di Nagekeo," kenangnya.

20 Orang Tersangka

Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto mengumukan 20 prajurit TNi yang terlibatt kematian Prada Lucky Namo ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Laporan sementara saat ini semua sudah ditangani. Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan, kemudian ditindaklanjuti pemeriksaan lanjutan. Ada satu orang perwira," kata Piek Budyakto. 

Piek Budyakto tidak menyebutkan inisial dari para tersangka. Motif dari kejadian itu, kata Piek Budyakto, sedang dilakukan penyelidikan oleh Polisi Militer. Piek Budyakto meminta semua pihak untuk menunggu proses. 

Sejauh ini, menurut Piek Budyakto, pemeriksaan sedang dilakukan termasuk menggelar rekonstruksi terhadap kejadian itu.  

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved