TNI Tewas Dianiaya Senior

Cerita Eks Kabais Ungkap Perpeloncoan Jadi 'Budaya' di Militer, Kematian Prada Lucky Kelewat Batas

Eks Kepala Badan Intelijen Strategis, Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto yang mengungkapkan soal adanya perpeloncoan sudah jadi budaya di militer.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
FACEBOOK/Tya New
TNI DIANIAYA SENIOR- Prada Lucky baru dua bulan menjadi TNI setelah dilantik di Rindam IX Udayana, Singaraja, Bali pada Juni 2025 jadi korban tewas diduga dianiaya senior. Eks Kepala Badan Intelijen Strategis, Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto yang mengungkapkan soal adanya perpeloncoan sudah jadi budaya di militer. 

"Sangat disayangkan, bayangkan sudah susah-susah dilatih, sudah susah-susah dipilih, lalu mati sia-sia hanya karena sekedar memperlihatkan bagaimana budaya yang ada di dalam," katanya.

Kata pria kelahiran 6 November 1955 ini, kejadian yang menimpa Prada Lucky jadi peringatan bagi semua pimpinan prajurit yang punya tanggung jawab terhadap anak buahnya.

"Gigit-gigitan seperti ini adalah hal yang biasa memang, tetapi harus ada pengawasan, harus ada batas, tapi ini kan batas dilewati," kata Soleman.

"Artinya tidak ada pengawasan, maka yang atas pun harus ikut bertanggung jawab. Kalau tidak ada, maka ke depan akan berulang kembali," ungkapnya.

Ngaku Disiksa Prajurit TNI

Prada Lucky sempat membuat pengakuan kepada dokter saat dirawat intensif selama empat hari di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur sejak Sabtu (2/8/2025).

Dalam kondisi masih sadar dan keadaan lemah, Prada Lucky diduga sempat mengaku kepada seorang dokter di ruang radiologi bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan oleh sesama prajurit TNI.

Pernyataan terakhirnya itu kini menjadi titik awal pengungkapan kasus yang diduga kuat melibatkan penganiayaan internal di tubuh kesatuan Yonif TP 834/WM.

ISU PELAKU PENGANIAYAAN- Beredar laporan merujuk pada hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM terhadap personil yang terlibat dalam pemukulan Prada Lucky Namo. Pelaku anaiya Prada Lucky Namo dikelompokan menjadi dua, yakni pemukulan menggunakan selang dan pemukulan menggunakan tangan. Total pelaku diduga 20 orang
ISU PELAKU PENGANIAYAAN- Beredar laporan merujuk pada hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM terhadap personil yang terlibat dalam pemukulan Prada Lucky Namo. Pelaku anaiya Prada Lucky Namo dikelompokan menjadi dua, yakni pemukulan menggunakan selang dan pemukulan menggunakan tangan. Total pelaku diduga 20 orang (Facebook/Eppy Mirpey)

Sementara, salah satu warga yang membantu proses pemulasaraan jenazah mengungkapkan adanya luka lebam, luka sayatan, hingga bekas sundutan rokok pada tubuh Prada Lucky, terutama di punggung, lengan, dan kaki.

Kondisi tersebut memperkuat dugaan bahwa Prada Lucky menjadi korban kekerasan fisik di lingkungan kesatuan TNI

Foto-foto luka pada jenazahnya bahkan telah beredar di kalangan internal.

Setelah dirawat selama 4 hari, Prada Lucky menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (6/8/2025), sekitar pukul 11.23 WITA.

Informasi tambahan, Prada Lucky lahir pada 2002.

Ia tutup usia pada umur masih muda, yakni 23 tahun.

4 Senior Diamankan

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved