TNI Tewas Dianiaya Senior

Cerita Eks Kabais Ungkap Perpeloncoan Jadi 'Budaya' di Militer, Kematian Prada Lucky Kelewat Batas

Eks Kepala Badan Intelijen Strategis, Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto yang mengungkapkan soal adanya perpeloncoan sudah jadi budaya di militer.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
FACEBOOK/Tya New
TNI DIANIAYA SENIOR- Prada Lucky baru dua bulan menjadi TNI setelah dilantik di Rindam IX Udayana, Singaraja, Bali pada Juni 2025 jadi korban tewas diduga dianiaya senior. Eks Kepala Badan Intelijen Strategis, Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto yang mengungkapkan soal adanya perpeloncoan sudah jadi budaya di militer. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) diduga dianiaya oleh seniornya di Batalyon TP 834/WM Nagekeo mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Salah satunya, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis, Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto yang mengungkapkan soal adanya perpeloncoan di dunia militer.

Menurut Soleman, perpeloncoan di TNI sudah seperti budaya sejak dulu.

Baca juga: Pacar Prajurit Kirim Foto Prada Lucky Babak Belur Diduga Dipukul Senior, Ginjal Sampai Hancur

JENAZAH PRADA LUCKY- Keluarga korban saat melihat jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (6/8/2025).  Prada Lucky dalam kondisi sadar dan sempat mengeluh kepada seorang dokter di ruang radiologi bahwa dirinya menjadi korban kekerasan oleh seniornya
JENAZAH PRADA LUCKY- Keluarga korban saat melihat jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (6/8/2025). Prada Lucky dalam kondisi sadar dan sempat mengeluh kepada seorang dokter di ruang radiologi bahwa dirinya menjadi korban kekerasan oleh seniornya (Dok. Warga Nagekeo, Ignas)

Biasa dialami oleh seseorang yang baru dilantik menjadi prajurit TNI.
 
Seperti halnya Prada Lucky yang baru dua bulan dilantik menjadi tentara.

"Memang ada kalanya itu adalah sebuah suatu budaya di kita ya militer, ada yang baru masuk, istilah dulu itu perpeloncoan, dipelonco lah seperti itu," kata Soleman dikutip dari Youtube Metro TV, (10/8/2025).

Namun apa yang dialami oleh Prada Lucky, kata dia, sudah melewati batas.

"Tapi ini sepertinya sudah terlewat, sudah melewati batas. Jadi hal begitu itu ada batas-batasnya yang harus dijaga betul," kata mantan prajurit lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1978 ini.

Soleman pun tak menampik bahwa dia pun dulu saat menjadi prajurit baru, dia juga mengalami perpeloncoan.

Namun tetap ada batas yang tak boleh dilewati.

"Saya juga merasakan bagaimana pentaatan seperti itu, boleh dibilang ada perpeloncoan, tetapi itu dalam batas," kata pensiunan perwira tinggi setara jenderal bintang dua ini.

Batas ini, kata dia, akan terjadi jika atasan mengawasi anak buahnya dengan baik.

Sehingga dia pun mempertanyakan kinerja atasan dari Prada Lucky, mulai dari yang terdekat seperti Komandan Peleton (Danton).

"Batas itu ada apabila diawasi oleh atasan dengan baik," ujar Soleman.

Baca juga: Kejinya Pelaku Pembunuhan Prada Lucky Diduga Anaiya Jika Tak Hafal Nama Senior, Dansi Intel Terlibat

Pria kelahiran Kepulauan Sangihe ini pun menyayangkan adanya peristiwa yang menewaskan Prada Lucky.

Apalagi kejadian ini bukan kali pertama terjadi di lingkungan TNI.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved