Berita Pali

Januari- Juli 2025 Terdeteksi 218 Hotspot di Pali , Bupati Asgianto Targetkan Zero Asap

Angka ini meningkat dari sebelumnya di laporkan sebanyak 63 titik Hotspot sepanjang Januari hingga Juli 2025.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Sri Hidayatun
apriansyah/sripoku.com
CEK KESIAPAN -- Bupati Kabupaten PALI Asgianto ST saat mengecek sejumlah peralatan penanggulangan Karhutlah dalam Apel Siaga yang dilaksanakan di Lapangan Gelora November pendopo Talang Ubi pada, Kamis (24/7/2025). Ia menargetkan Kabupaten PALI menjadi zero Asap tahun 2025. 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI- Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel terbaru, sepanjang Januari hingga Juli 2025, telah terdeteksi 218 titik panas (hotspot) di wilayah PALI.

Angka ini meningkat dari sebelumnya di laporkan sebanyak 63 titik Hotspot sepanjang Januari hingga Juli 2025.

Menariknya, dalam beberapa hari terakhir wilayah Kabupaten PALI sempat diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Meski demikian, hujan yang turun belum memberikan pengaruh signifikan dan sifatnya masih sporadis serta belum cukup merata.

Sehingga potensi titik api tetap ada, dan kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk terus memperkuat langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan di lapangan.

Berdasarkan data resmi hingga 31 Juli 2025, tidak ada laporan lahan yang terbakar secara signifikan di PALI.

Namun, dengan terpantau 218 titik panas yang sempat muncul sejak awal tahun, pemerintah daerah PALI tetap memandang serius potensi karhutla dan tak mau kecolongan.

Bupati PALI Asgianto ST ketika di konfirmasi, mengatakan bahwa, dirinya telah mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan seluruh perangkat daerah, mulai dari BPBD, camat, kepala desa, Babinsa, hingga perusahaan-perusahaan besar, untuk siaga penuh dalam menghadapi potensi karhutla.

Dalam apel siaga karhutla yang digelar akhir Juli lalu, Bupati Asgianto juga memberikan instruksi langsung kepada BPBD PALI untuk membentuk posko siaga karhutla di lima kecamatan rawan.

Menyiapkan armada pemadam awal di tiap desa yang punya histori kebakaran, mengaktifkan tim patroli terpadu bersama TNI/Polri dan relawan desa.

Serta mengintensifkan laporan harian kondisi cuaca dan titik panas.

Baca juga: Tak Ikut Seleksi PPPK, Ratusan Honorer di PALI Terancam Dirumahkan karena Tak Masuk Database BKN

“Saya tidak ingin kita hanya reaktif saat api sudah menyala. Deteksi dini harus jadi prioritas. Seluruh camat dan kades wajib bentuk posko siaga dan lapor setiap hari, walau tidak ada kejadian,” tegas Bupati Asgianto, Senin (4/8/2025).

BPBD PALI sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana juga mendapat arahan untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan peralatan pemadam di setiap desa, terutama pompa air portable, selang, dan kendaraan tangki air.

“Saya juga minta BPBD keliling desa, pastikan semua alat siap. Jangan sampai saat kebakaran terjadi, alatnya rusak atau tidak bisa digunakan,"ujarnya.

Bupati Asgianto juga menyoroti pentingnya peran perusahaan, terutama perusahaan besar perkebunan dan energi yang beroperasi di wilayah PALI.

Ia menginstruksikan agar seluruh perusahaan pemilik lahan konsensi menyiapkan regu pemadam internal.

Hingga melaporkan titik api yang terdeteksi di sekitar area konsesi dan mengalokasikan CSR untuk penanganan dan pencegahan karhutla.

“Perusahaan jangan hanya tunggu surat edaran. Saya minta semua CSR yang relevan diarahkan untuk penanggulangan karhutla.Ini bukan cuma urusan pemerintah, ini tanggung jawab bersama,” kata Bupati Asgianto.

Asgianto juga meminta agar perangkat desa aktif mengedukasi masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

Edukasi ini terutama ditujukan ke kelompok tani dan masyarakat yang menggantungkan hidup pada kebun ladang.

“Kita tahu membuka lahan dengan api lebih cepat, tapi risikonya terlalu besar. Aparat desa harus beri pemahaman itu," pintanya.

Pemerintah Kabupaten PALI juga terus menggandeng penyuluh dan tokoh masyarakat untuk melakukan komunikasi dari hati ke hati agar budaya bakar lahan tidak menjadi pilihan utama warga.

Asgianto juga menegaskan bahwa PALI menargetkan bebas asap tahun ini.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, perusahaan, dan aparat keamanan.

“Kita harus buktikan bahwa PALI bisa tanpa asap tahun ini. Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang sengaja membakar lahan. Jika ada yang tertangkap, akan diproses hukum,” tegasnya.

Dengan semua langkah siaga yang telah dikerahkan, Pemkab PALI berharap tahun 2025 bisa dilewati tanpa kasus kebakaran besar dan tanpa kabut asap.

"Target “zero asap” ini dinilai realistis, asalkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha benar-benar terwujud," tandasnya. 

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved