Berita OKI
Masuk Panen Raya Serentak, Harga Gabah di OKI Sumsel Sentuh Rp 6.700 Kilogram
Marwan mengatakan memasuki musim panen raya harga jual gabah saat ini sebesar Rp 6.700 perkilogramnya.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Hampir sebagian besar petani sawah Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan mulai melakukan panen raya serentak.
Dalam kegiatan panen raya kali ini, hasil yang melimpah bersamaan dengan tingginya harga jual gabah kering giling (GKG) yang membuat petani dan pemilik penggilingan merasa sangat senang.
Hal tersebut dikatakan salah satu pemilik penggilingan padi, Marwan mengatakan memasuki musim panen raya harga jual gabah saat ini sebesar Rp 6.700 perkilonya.
Sedikit lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp 6.500 per kg.
"Sudah seminggu terakhir memang para petani di sini melakukan panen raya secara serentak," kata pemilik penggilingan yang berada di jalan lintas timur (jalintim) Kecamatan Lempuing Jaya saat ditemui pada Jum'at (18/7/2025) siang.
Baca juga: Masuk Musim Panen, Buruh Serabutan di OKI Ramai Jadi Tukang Ojek Padi, Raih Cuan Ratusan Ribu/Hari
Dijelaskan dia, setiap harinya usaha penggilingan miliknya mampu mengolah sekitar kurang lebih 100 karung ukuran 60 kilo atau 6 ton.
"Sejauh ini produksi beras dihasilkan sekitar 50 ton. Tetapi tidak semuanya milik saya, ada juga yang dititipkan petani untuk digiling atau bagi hasil saja," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini harga gabah sudah berangsur menurun, di mana bulan lalu menyentuh Rp 7.300.
Meski harganya terus menurun, namun Marwan sebenarnya masih keberatan dengan harga tersebut.
"Saya sebagai pemilik pabrik, sebenarnya ya keberatan. Cuma, kalau kita tidak ikut beli Rp 6.700 ya tidak mungkin mendapatkan bahan baku penggilingan," tuturnya.
Masih katanya, harga beras hasil gilingan dijualnya sekitar Rp 11.000 perkilogram dan keuntungan yang didapat sangat sedikit.
"Mau gimana lagi, walaupun untungnya terbilang sedikit. Tapi yang penting sudah bisa giling terus saja jadilah," ujarnya.
Ditanya terkait mahalnya harga gabah kering. Marwan tidak bisa berkomentar banyak dan memilih ambil sikap pasrah pada keadaan.
"Serba salah saya, padi mahal petani senang tapi pabrik susah. Ya kalau saya mah, bisa beli saya beli kalau tidak bisa ya bagaimana lagi," ungkapnya, mau minta turun harga namun bagaimana caranya.
Disoal awal mula harga gabah bisa mahal, Ia mengatakan memang belakangan ini harga beras di pasaran sedang tinggi-tingginya.
"Semua juga tahu kalau di pasaran harga beras kualitas medium lagi tinggi, bahkan ada harga ecerannya sekitar Rp 15.000 perkilogram. Makanya wajar saja kalau sekarang gabah kering petani dijual mahal," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
| Bayar Tapi Macet, Pengendara Keluhkan Tol Kayuagung-Palembang Rusak Parah, Pengelola Minta Maaf |
|
|---|
| Tercatat, Ada 9 Pelaku Kejahatan di OKI Tak Jadi Dipenjara Selama 2025, Pencurian Hingga KDRT |
|
|---|
| Diminta Perbaiki, Pria Asal Bangka Malah Curi Kabel dan Perangkat Tower di OKI, Kini Ditangkap |
|
|---|
| Warga Pampangan Senang Jalan di OKI Mulus, ke Kayuagung Cukup 1 Jam, Biasanya Capai 2 Jam |
|
|---|
| Sebulan Kabur ke Lampung, Penikam Pengamen Angklung di OKI Ditangkap Polisi Saat Pulang ke Rumah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.