Berita OKI
Masuk Musim Panen, Buruh Serabutan di OKI Ramai Jadi Tukang Ojek Padi, Raih Cuan Ratusan Ribu/Hari
Memasuki musim panen, banyak buruh serabutan di Desa Lubuk Seberuk OKI beralih pekerjaan menjadi tukang ojek padi.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG -- Memasuki musim panen, banyak buruh serabutan di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel yang beralih pekerjaan menjadi tukang ojek padi.
Momen ini membawa angin segar, sebab penghasilan yang diperoleh tukang ojek padi bisa tembus ratusan ribu per hari.
Tak heran, pemandangan sederet motor yang berbaris layaknya pembalap profesional bisa dengan mudah dijumpai.
Mereka berada di area persawahan bukan hanya untuk kebut-kebutan.
Melainkan para pemotor tersebut bekerja sebagai ojek membawa sebuah karung besar berisikan padi.
Dengan panen yang padi berlimpah, mendatangkan berkah bagi puluhan tukang ojek gabah kering dadakan, sejak satu pekan terakhir.
Seperti kata Kurniawan, musim panen menjadi lahan mencari rezeki baginya dan belasan ojek lainnya.
"Di saat panen tiba, kami di sini ada penghasilan tambahan dan menjadi lahan bagi kami mencari rezeki," katanya saat ditemui dilokasi pada Kamis (17/7/2025) sore.
Baca juga: Panen Padi Melimpah, Petani di Desa Lubuk Seberuk OKI Hasilkan 8 Ton per Hektare, Raup Puluhan Juta
Lanjut dikatakan, ia bersama belasan pemuda lainnya merupakan pekerja serabutan, ada yang bekerja sebagai buruh bangunan, penjaga ternak hingga petani sayuran.
"Kami berasal dari pekerja berbeda, namun bisa berkumpul bersama saat musim panen padi," ujarnya.
Teruntuk ongkos ojek, Kurniawan mengaku tergantung dengan jarak tempuh mulai Rp 10.000 - 15.000 setiap karung besar berisikan lebih dari 100 kilogram. Namun hal itu disepakati dengan pemilik sawah.
"Hari ini sudah dapat 25 karung dan penghasilan sekitar Rp 250.000. Musim panen sudah berlangsung sekitar semingguan ini dan sudah dapat 300 karung," ungkapnya.
"Untuk musim panen ini diprediksi masih sekitar 2 pekan lagi. Dengan luasan mencapai ratusan hektar, maka kami senang masih dapat penghasilan tambahan," imbuhnya.
Sementara salah seorang petani, Nopri mengatakan harga gabah masih terbilang tinggi yaitu diharga Rp 6.800 per kilogram.
"Alhamdulillah seminggu ini harga gabah semakin mahal dan untuk pendapatan satu hektar sawah bisa 70 karung ukuran 100 kilogram. Hasil panen kali ini meningkat dibanding panen sebelumnya dan pendapatan kotor lumayan tinggi yaitu Rp 50 jura perhektar," ujarnya.
Ia juga, menyebutkan ongkos bajak sawah mengalami kenaikan sedikit dari dahulu Rp 200.000 per seribu meter kubik menjadi Rp 250.000.
"Sedangkan untuk ongkos potong padi mengunakan mesin combine masih bertahan diharga 500.000 perseribu meter kubik," pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Sembunyi di Kebun, DPO Pencuri Sawit yang Resahkan Petani di Pedamaran Timur OKI Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Purna Bakti, AKP Dwiruddin Anggota Polres OKI Dapat Hadiah Seekor Sapi |
![]() |
---|
Sempat Dilaporkan Hilang, Sapi Milik Bumdes Muara Telang OKI Ditemukan Terikat di Pohon |
![]() |
---|
SMAN 2 Kayuagung Batalkan Study Tour ke Bali dan Yogyakarta, Uang Rp 26,5 Juta Dikembalikan ke Siswa |
![]() |
---|
Kecamatan Tulung Selapan OKI Kebagian Dana Rp 30 M, Untuk Perbaikan Sejumlah Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.