Karhutla Sumsel

Cegah Karhutla, BPBD Sumsel Mulai Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca, Fokus di Lahan Gambut OKI

operasi OMC difokuskan di daerah gambut yang memiliki potensi besar menimbulkan kabut asap jika terbakar, terutama di Kabupaten OKI

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
KARHUTLA - Helikopter Water Boombing yang Beroperasi di Sumsel Beberapa Waktu yang Lalu. Cegah Karhutla, BPBD Sumsel Mulai Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca, Fokus di Lahan Gambut OKI 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

"OMC dilakukan selama lima hari, mulai Minggu (13/7/2025) hingga Kamis (17/7/2025)," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Iqbal Alisyahbana saat di Kantor BPBD Provinsi Sumsel,  Selasa (15/7/2025). 

Menurut Iqbal, operasi OMC difokuskan di daerah gambut yang memiliki potensi besar menimbulkan kabut asap jika terbakar, terutama di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Saya minta titik penyemaian difokuskan di kawasan gambut seperti OKI. OKI ini wilayah gambutnya luas, jika terbakar asapnya bisa sampai ke Palembang,” kata Iqbal.

Baca juga: Ogan Ilir Tetapkan Siaga Karhutla, Tercatat Sudah 25 Hektar Lahan Terbakar

Baca juga: Titik Hotspot Mulai Terdeteksi di Empat Lawang, Masyarakat Diajak Untuk Bersama Cegah Karhutla

Iqbal juga menyebutkan selain OKI, wilayah lain yang difokuskan seperti Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, PALI, dan Muara Enim juga menjadi sasaran apabila kondisi awan mendukung.

"Tim OMC telah melakukan empat sorti penerbangan. Tiga sorti dilakukan di wilayah OKI dan satu sorti di Banyuasin. Setiap sorti membawa sekitar 800 kg garam untuk disemai ke awan sebagai pemicu hujan buatan," katanya. 

Menurutnya, pada tanggal 13 Juli, satu sorti dilakukan, sementara pada 14 Juli dilakukan tiga sortit.

Total 3.200 kilogram garam telah disemai, sedangkan hari ini masih dilihat potensi awannya ada dimana. 

“Kami juga telah mengajukan permintaan ke BNPB agar OMC diperpanjang, jika bibit awan masih memungkinkan. Tujuannya agar pembasahan lahan gambut tetap berlangsung hingga puncak musim kemarau di Agustus dan September,” kata Iqbal.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan tetap siaga hingga akhir November, menyesuaikan dengan kondisi iklim dan potensi kebakaran di lapangan.

Sementara itu berdasarkan laporan yang ada dari 1 Januari - 14 Juli 2025, total ada 33 kejadian Karhutla di Sumsel.

Luas indikasi kebakaran mencapai 43,08 hektare. 

Daerah dengan kejadian terbanyak di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 26 kejadian. Lalu Kabupaten Muba sebanyak 2 kejadian, Kabupaten Pali 2 kejadian dan Kabupaten Lahat, OKI, Prabumulih masing-masing 1 kejadian. 

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved