Tol Kayuagung Palembang Terburuk

Disebut Tol Terburuk di Indonesia, Perbaikan Tol Kayuagung-Palembang Rampung 2027

Ruas Tol Kayuagung-Palembang di Sumatera Selatan belakangan ini menjadi sorotan tajam publik dan Komisi V DPR RI.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Agung Dwipayana
PERBAIKAN JALAN - Sejumlah pekerja memperbaiki kerusakan jalan di ruas Tol Kayuagung-Palembang pada Rabu (9/7/2025) lalu. Perbaikan jalan yang dikelola oleh PT Waskita Sriwijaya Tol itu demi kenyamanan pengendara. 

Ia menambahkan, Gerbang Tol Kayuagung menjadi pembatas antara tol yang dikelola Hutama Karya dan Waskita Sriwijaya Tol. Ini berarti, penanganan dan pemeliharaan kerusakan ruas Tol Kayuagung-Palembang sepenuhnya menjadi kewenangan WST.

Untuk membuktikan pernyataannya, Hutama Karya bahkan mengajak wartawan TribunSumsel.com dan Sripoku.com menelusuri Tol Kayuagung-Palembang sepanjang 38 kilometer, dari KM 330+100 hingga KM 367+700. Saat tim liputan masuk melalui Gerbang Tol Kramasan di KM 368, terlihat jelas plang bertuliskan "Waskita Sriwijaya Tol".

Kemudian, ketika tiba di barrier gate KM 330 atau dekat Gerbang Tol Kayuagung Utama, terdapat plang bertuliskan "Anda Memasuki Jalan Tol PT Hutama Karya (Persero) Ruas Kayuagung-Pematang Panggang-Terbanggi Besar".

"Jadi bisa dilihat, artinya mulai dari Gerbang Tol Kramasan KM 368 hingga barrier gate di KM 330 atau sepanjang 38 kilometer dikelola oleh WST. Dan ada ruas tol sepanjang 2 kilometer di akses Gerbang Tol Kayuagung juga dikelola oleh WST, bukan oleh Hutama Karya," pungkas Arief, memperjelas pembagian tanggung jawab.

Komisi V DPR Sebut Tol Kayuagung Terburuk

Kondisi Tol Kayuagung-Palembang yang bergelombang dan rusak parah tidak hanya menjadi keluhan masyarakat, tetapi juga sorotan serius dari para wakil rakyat di Komisi V DPR RI. Dalam kunjungan kerja spesifik mereka ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Kamis, 3 Juli 2025, beberapa anggota Komisi V secara blak-blakan menyebut ruas tol ini sebagai salah satu yang terburuk di Indonesia.

Roberth Rouw, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, bahkan tak segan mengusulkan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun tangan melakukan audit menyeluruh. Ia menyoroti masalah fundamental pada perencanaan dan konstruksi di atas lahan rawa yang menjadi penyebab utama jalan tol ini bergelombang.

"Fokus utama ini, kami melihat secara langsung bagaimana kondisi jalan Tol Palembang-Kayuagung. Ternyata, memang ada lima persoalan utama," ujar Roberth Rouw. 

Ia juga menyebutkan lima persoalan itu meliputi kondisi jalan yang berlubang, tidak rata dan bergelombang, drainase buruk, fasilitas rest area yang kotor, serta kurangnya informasi lalu lintas dan call center terpadu.

Senada, Syarief Abdullah Alkadrie, Anggota Komisi V DPR RI, juga mengamati langsung betapa memprihatinkannya kondisi tol ini. Ia melihat banyak titik jalan yang bergelombang, rambu lalu lintas yang tidak memadai, bahkan desain tikungan yang dinilai berbahaya bagi pengendara.

Kritik keras juga datang dari Adian Napitupulu, Anggota Komisi V DPR RI. Ia tak segan meminta Direktur Utama Waskita Sriwijaya Tol (WST) untuk diganti jika perbaikan tidak segera menunjukkan hasil signifikan. Adian bahkan menuntut agar perbaikan sepanjang 42 kilometer ruas tol ini dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat.

Ia mendesak agar perbaikan dapat selesai dalam 1 tahun, bukan 2 tahun seperti target awal.

Sementara itu, Ishak Mekki, Anggota Komisi V DPR RI, yang cukup memahami detail pembangunan tol ini, menyoroti kegagalan metode Vacuum Consolidation Method (VCM) yang diterapkan. Metode tersebut, yang seharusnya efektif mengatasi masalah tanah lunak, ternyata tidak bekerja optimal sehingga berakibat pada kualitas jalan yang buruk saat ini.

"Metode Vacuum Consolidation Method (VCM) yang digunakan untuk mengatasi masalah tanah lunak dan mempercepat proses konstruksi ternyata tidak efektif di ruas jalan tol ini," jelas Ishak. 

Ia menambahkan, "Untuk itu, pihak pengelola harus melakukan rekonstruksi jalan tol sepanjang 42 KM tersebut."

Sorotan dan tuntutan dari Komisi V DPR RI ini semakin menekan pihak pengelola untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Pihak pengelola, PT Waskita Sriwijaya Tol, sendiri telah menargetkan perbaikan total rampung pada April 2027.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved